Salah seorang warga di sekitar lokasi rumah sakit, Endang mengatakan sejak kemarin hingga pagi ini pengidentifikasi dan autopsi masih berlangsung. “Mungkin semua korban susah dikenali, karena yang namanya ledakan dipastikan tubuh korban akan hancur dan terbakar,” ucapnya.
“Mudah-mudahan para korban dapat dikenali secepatnya walaupun separuh tubuh para korban tak utuh akibat ledakan amunisi kadaluarsa,” katanya.
Sebelumnya, TNI melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluarsa di kawasan pantai Selatan tepatnya di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
Lokasi tersebut dikenal sebagai area steril yang jauh dari permukiman warga dan kerap digunakan untuk peledakan. Namun peledakan ini menjadi malapetaka hingga menewaskan 13 orang termasuk perwira tinggi ikut jadi korban ledakan amunisi kedaluarsa tersebut. (Kris, kontributor)***