TERASJABAR.ID-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat H. Tedy Rusmawan, AT, MM mempertanyakan keberadaan gerbang tol KM 149 dan KM 151 Padaleunyi yang belum difungsikan secara normal. Gerbang tol KM 149 masih dilakukan pembatasan jam operasional dari jam 06.00 hingga 22.00 sedangkan KM 151 malah tidak difungsikan.
“Nanggung banget KM 149 kenapa tidak di buka 24 jam saja seperti exit tol pada umumnya. Sedangkan KM 151 sudah banyak usulan warga agar difungsikan,” ujar Tedy kepada TerasJabar.Id beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, gerbang tol Gedebage yag terletak di KM 149 ruas Tol Padaleunyi (Padalarang–Cileunyi), tepatnya di kawasan Gedebage, Kota Bandung merupakan jalur strategis Bandung Timur. Gerbang tol ini berdekatan dengan kawasan Summarecon Bandung, Markas Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Masjid Al-Jabbar, serta Stasiun Whoosh Tegalluar.
Dengan adanya gerbang tol KM 149, kendaraan dari yang datang dari arah bisa langsung mengakses wilayah Gedebage tanpa harus memutar ke jalur dalam kota. Dengan demikian sangat membentu beban lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta (By pass) yang makin parah tingkat kemacetannya.
“Dengan fungsi yang sedemikian besar, harusnya pemerintah pusat melalui Jasa Marga harus sudah memfungsikan gerbang tol Gedebage secara penuh seperti layanya sebuah gerbang tol,” ujar Tedy.
Lebih jauh Tedy yang sebelumnya merupakan Ketua DPRD Kota Bandung mengetahui persis bagaimana kebutuhan warga Bandung Timur terkiat akses tol tersebut. “Saya kerap menyaksikan sendiri bagaimana kendaraan antre tiap pagi karena gerbang tol belum dibuka,” ujar Tedy.
Lebih jauh politisi PKS ini menyebutkan, warga Bandung Timur sudah terlalu lama “dipingpong” dengan keberadaan gerbang tol Gedebage.
“Coba bayangkan, gerbang tol Gedebage tersebut awalnya direncanakan digunakan pas PON XIX tahun 2016 zaman Gubernurnya Pak Aher (Ahmad Heryawan, red). PON selesai, selesai pula wacana gerbang tol gedebage. Kemudian beberapa kali buka tutup ketika momen arus mudik atau tahun baru. Terus saja seperti itu,” terang Tedy.
Setelah lama ditutup karena perbaikan, ferbang tol Gedebage kembali dibuka sejak 20 Desember 2024 dan jam operasional pun ditambah sejak 6 Januari 2025, yaitu mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Hingga saat ini, akses gerbang tol Gedebage dikhususkan bagi kendaraan golongan 1 non bus dan non truk yang menuju ke Gedebage dan sekitarnya.
“Gerbang tol Gedebage ini sangat vital bagi beban lalu lintas Bandung Timur. Gerbang tol Gedebage menjadi titik awal untuk mendukung konektivitas ke kawasan Tegalluar yang merupakan stasiun kereta cepat Jakarta–Bandung, Masjid Al Jabbar yang merupakan tujuan wisata religius dan juga markas Persib Bandung di Stadion GBLA. Sudah selayaknya untuk dibuka permanen 24 jam,” ujar Tedy.*