Sejak dibentuk, Panitia Pentahelix Penanganan Banjir Dayeuhkolot secara aktif terjun ke lapangan dengan menginisiasi berbagai aksi konkret.
Di antaranya normalisasi drainase, pembersihan endapan lumpur dan sampah, pembongkaran plat deker yang menutup saluran air, pemasangan pintu air, hingga pendampingan teknis dalam peninggian badan jalan di titik-titik langganan genangan.
Aksi-aksi tersebut dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, melibatkan unsur pemerintah daerah, relawan masyarakat, organisasi kepemudaan, dunia usaha, serta dukungan media.
Pemerintah Kabupaten Bandung menilai sinergi pentahelix menjadi model kolaborasi yang efektif dalam penanganan banjir, sejalan dengan semangat pembangunan daerah bertajuk “Bandung Lebih Bedas”.
Dalam piagam penghargaan disebutkan bahwa kontribusi Pentahelix Dayeuhkolot telah memberikan dampak nyata dalam mendukung program penanggulangan banjir di Dayeuhkolot, khususnya pada wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi.
Menanggapi penghargaan tersebut, Tri Rahmanto menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Bupati Bandung. Ia menyebut capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen yang terlibat di lapangan.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas kerja bersama. Kami di Pentahelix hanya menjadi penggerak, sementara kekuatan utamanya ada pada kolaborasi masyarakat, relawan, dan dukungan pemerintah,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pentahelix Dayeuhkolot akan terus berkomitmen melakukan aksi nyata secara berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya jangka panjang pengurangan risiko banjir.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bandung juga memberikan apresiasi kepada para perempuan dan tokoh berprestasi tingkat Kabupaten Bandung. Mereka mendapat piagam hingga hadiah uang tunai dari Pemkab Bandung.


















