TERASJABAR.ID – Pekerja pariwisata yang tergabung dalam Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB) mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap respons Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pasca-aksi demonstrasi yang digelar pada Senin, 21 Juli 2025, di Gedung Sate, Kota Bandung.
Aksi tersebut menuntut pencabutan Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03/KESRA yang melarang kegiatan study tour sekolah ke luar Jawa Barat. Namun, respons Dedi Mulyadi yang tetap bersikukuh mempertahankan larangan melalui unggahan video di media sosial dinilai sebagai bentuk penghindaran dari dialog langsung.
Koordinator aksi P3JB, Herdi Sudardja, menyatakan bahwa pihaknya kecewa dengan sikap Gubernur yang memilih menyampaikan tanggapan melalui media sosial ketimbang bertemu langsung dengan para pendemo.
“Seharusnya hadapi dan sampaikan langsung, baik melalui perwakilan atau video conference ketika kita di Gedung Sate kemarin. Kalau begini, nampak sekali mau menghindari kami,” ujar Herdi pada Selasa, 22 Juli 2025.Herdi menegaskan, larangan study tour yang diberlakukan sejak Februari 2025 telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pelaku industri pariwisata di Jawa Barat.