Ia masuk sebagai pemain pengganti dalam laga Coppa Italia menghadapi Torino, sebuah momen penting yang menjadi langkah awal dalam perjalanan karier profesionalnya.

Kebahagiaan besar juga dirasakan sang ayah, Gianluigi Buffon, legenda sepak bola Italia sekaligus pemenang Piala Dunia 2006.

Buffon menegaskan bahwa pencapaian putranya bukanlah sebuah kebetulan.

“Saya sangat bahagia untuknya. Ia pantas mendapat kesempatan ini karena kerja keras, komitmen, serta tekad yang ditunjukkannya sejauh ini,” ungkapnya, seperti ditulis Football Italia pada Sabtu, 27 September 2025.

BACA JUGA: La Liga Siap Investigasi Insiden Rasis di Laga Real Oviedo vs Barcelona

Meski demikian, Buffon yang dikenal sebagai sosok disiplin memberi pengingat penting.

Menurutnya, bermain selama 30 menit di Coppa Italia bukan berarti Louis sudah bisa disebut sebagai pesepakbola sejati.

“Untungnya atau sayangnya, waktu singkat itu tidak serta-merta menjadikan Anda pemain sepak bola. Ia tahu betul hal itu dan harus selalu mengingatnya,” tambah Buffon, menekankan pentingnya konsistensi dan kesabaran dalam mengembangkan karier.

Nama Louis Thomas Buffon mulai ramai diperbincangkan sejak musim lalu, ketika ia dipanggil membela timnas U-18 Republik Ceko.

Panggilan itu menimbulkan sorotan besar, terlebih karena ia merupakan putra dari salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa.

Namun, Gianluigi Buffon menegaskan bahwa Louis tidak akan menempuh jalan pintas untuk meraih kesuksesan.

Menurutnya, hanya kerja keras, dedikasi, dan mentalitas yang tepat yang akan mengantarkan anaknya menuju level tertinggi dalam sepak bola profesional.

Dengan debut yang telah dicatatkan, Louis kini menghadapi tantangan lebih besar: membuktikan bahwa ia mampu keluar dari bayang-bayang nama besar ayahnya.-***