Melalui tema “Nanjeurkeun Kawaluyaan, Pancer Kabudayaan”, perayaan ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan dan melestarikan nilai-nilai seni serta budaya Sunda.

Selama 6 hari masyarakat menikmati beragam kegiatan, antara lain: Pagelaran seni dan budaya, Sawala budaya, Mirun hawwu, Ngasaakeun sangu, Sastra Sunda & Tutunggulan, Mamaos, Makan sepuasnya bayar seikhlasnya, Bazar dan pameran pusaka, Babagi wujud ngabakti, Karnaval budaya, dsb.

Acara Milangkala Kopi Hawu ke 5 ini, menjadi ruang perjumpaan lintas generasi, sekaligus memperkuat jalinan silaturahmi dan kebersamaan sesama warga.

Saung Kopi Hawu berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan positif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat akan edukasi dan pelestarian budaya lokal

“Milangkala ke-5 ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah ungkapan syukur sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga budaya sebagai pancer (pusat) kehidupan bermasyarakat. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hadir, berpartisipasi dan merasakan kebersamaan dalam setiap rangkaian kegiatan,” ujar Owner Kopi Hawu Hj. Aris melalui Panitia pelaksana.

Sementara itu, masyarakat penikmat kuliner dan seni budaya setiap malam hadir meramaikan pentas budaya Milangkala Ka-5 Saung Kopi Hawu.

Kehadiran masyarakat menambah semarak acara, tetapi juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani turut hadir mengapresiasi dengan harapan agar seni budaya warisan leluhur tetap terjaga dan dilestarikan.***