Baik Rummenigge maupun Uli Hoeneß memiliki peran besar dalam membangun Bayern München hingga berada di level sekarang.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir muncul anggapan bahwa keduanya sudah melewati masa ideal dalam mengambil keputusan penting.

Meski begitu, keduanya masih duduk di dewan pengawas yang berpengaruh dalam hal transfer, kontrak, hingga urusan bisnis.

Soal kapan akan lengser, Rummenigge menegaskan bahwa ia dan Hoeneß hanya akan mundur ketika yakin segalanya benar-benar siap.

BACA JUGA: Pemain Muda Italia Giovanni Leoni Cedera Saat Debut Liverpool

Ia mengakui kondisi sebelumnya belum sepenuhnya stabil, terutama secara finansial. Rummenigge juga menambahkan bahwa Bayern masih membutuhkan sosok Hoeneß, bahkan lebih dari sebelumnya.

Terkait aktivitas transfer musim panas, Rummenigge mengungkapkan Bayern berusaha mendatangkan Florian Wirtz dan Nick Woltemade.

Namun, Wirtz akhirnya lebih memilih Liverpool, sementara kesepakatan untuk Woltemade kandas karena Stuttgart enggan menurunkan harga.

Klub Swabia itu kemudian menerima tawaran besar dari Newcastle United senilai €85 juta.

Rummenigge mengakui kegagalan merekrut Wirtz cukup mengecewakan, sebab ia yakin sang pemain akan lebih cocok di Bayern ketimbang Liverpool.
Namun ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan finansial klub.

Menurutnya, Bayern tetap memiliki skuad kompetitif, terlebih jika pemain yang saat ini cedera segera kembali.

Perjalanan Rummenigge bersama Bayern memang luar biasa. Bergabung pada 1974, ia menjadi bagian penting setelah era Franz Beckenbauer dan Gerd Müller.

Bersama Paul Breitner, ia memimpin fase dominasi baru yang dijuluki Breitnigge.

Setelah satu dekade, penjualannya ke Inter Milan senilai €5,5 juta bahkan menjadi pondasi finansial penting bagi kebangkitan Bayern di era modern.-***