Keputusan ini bukan soal adil atau tidaknya, tetapi juga bagian dari strategi RD menghadapi padatnya jadwal Piala Presiden 2025.

Menariknya, RD diyakini akan menurunkan kombinasi pemain senior dan muda berbakat dalam laga melawan Oxford United yang tampil dengan kekuatan penuh.

Kemungkinan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 akan digunakan, dengan pemain seperti Stefano Lilipaly, Edo Febriansyah, dan Rachmat Irianto yang mengisi posisi kunci.

Di lini depan, nama-nama seperti Dendy Sulistyawan dan Ramadhan Sananta bisa menjadi ujung tombak utama berkat performa konsisten mereka di Liga 1.

Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (6/7) pukul 19.30 WIB.

Menurut pelatih asal Lampung itu, kesempatan menghadapi tim asal kasta kedua Liga Inggris merupakan pengalaman langka yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

RD menilai, laga kontra Oxford United menjadi ajang pembuktian bagi para pemain terpilih yang bergabung lewat pemungutan suara penggemar.

Sebanyak 30 pemain yang tergabung dalam skuad All Star dipilih melalui voting daring oleh lebih dari 83 ribu partisipan pada 20–26 Juni lalu.

Karenanya, dia menegaskan bahwa kepercayaan publik ini harus dijawab dengan performa terbaik di atas lapangan, terlebih lawan yang dihadapi memiliki kualitas tinggi.

Oxford United sendiri musim lalu finis di peringkat ke-17 klasemen akhir EFL Championship dengan torehan 53 poin.

Tim yang kini dilatih Gary Rowett itu diperkuat sejumlah pemain kunci, termasuk Ole Romeny dan Marselino Ferdinan.

Setelah menghadapi Oxford, Liga Indonesia All Star akan melanjutkan perjuangan melawan Arema FC pada laga kedua Grup A di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 10 Juli mendatang.

Turnamen ini memperebutkan total hadiah mencapai Rp11,5 miliar, dengan juara pertama meraih Rp5,5 miliar.(*)