UEFA menyetujui langkah ini dengan catatan “tidak akan menjadi preseden”.

Serie A juga mengikuti tren ini. AC Milan dijadwalkan menghadapi Como di Perth pada Februari tahun depan.

Klub-klub Italia mengklaim keputusan semacam ini bertujuan untuk “memastikan kelangsungan hidup” mereka dan membantu bersaing dengan dominasi finansial Liga Premier.

Dalam konferensi pers, Frank menekankan pentingnya menjadikan stadion Tottenham sebagai benteng bagi timnya dan meminta para penggemar tuan rumah berperan aktif.

BACA JUGA: Chelsea Tanpa Cole Palmer, Pelatih Maresca Waspadai Dampak di Lini Serang

Karena itu, tidak mengherankan jika pelatih Spurs ini skeptis terhadap kemungkinan timnya memainkan laga kandang di luar negeri.

“Secara pribadi, saya lebih suka pertandingan liga dimainkan di negara asalnya,” kata Frank, seperti ditulis The Evening Standard pada 18 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa meski dunia sepak bola telah berkembang dan berubah dibanding 20 tahun lalu, prinsipnya tetap bahwa Liga Premier harus dimainkan di Inggris.

Ketika ditanya apakah ia akan menyampaikan pendapat kepada manajemen klub untuk mencegah Spurs menggelar pertandingan kandang di luar negeri selama masa jabatannya, Frank menegaskan bahwa ia tidak keberatan menyuarakannya.

Ia berpendapat bahwa pertandingan seharusnya dimainkan di Inggris jika tim bermain di Inggris, dan meskipun mungkin ia tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya, setidaknya ia bisa menyampaikan pendapatnya.

Pendekatan ini menunjukkan sikap tegas Frank dalam menjaga tradisi kandang Spurs tetap berada di tanah Inggris, meski tekanan komersial dan globalisasi sepak bola terus meningkat.-***