Upacara pemakaman dilangsungkan pukul 20.34 WIB dengan penuh khidmat, disaksikan oleh keluarga, kerabat, dan jajaran kepolisian.

Tembakan salvo dilepaskan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di institusi Polri.

Upacara dipimpin langsung oleh Kapolsek Karangpawitan Kompol M. Duhri selaku inspektur upacara.

“Penghormatan terakhir ini menjadi wujud penghargaan institusi atas jasa-jasa almarhum yang gugur dalam bertugas pada saat pengamanan kegiatan pesta rakyat Kabupaten Garut,.” ujar Kompol Duhri.

Keluarga besar Polres Garut menyampaikan belasungkawa yang mendalam, dan berdoa agar almarhum Bripka Cecep Saepul Bahri mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.(Kris)

Pesta Rakyat itu merupakan rangkaian acara pernikahan Maula Akbar, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina Kabupaten Garut. Salah satunya menggelar pembagian makan gratis.

Polres Garut menggelar upacara penghormatan terakhir bagi almarhum Bripka Cecep Saepul Bahri, S.H., yang gugur saat menjalankan tugas pengamanan kegiatan pesta masyarakat Kabupaten Garut.

Upacara pemakaman dilangsungkan pukul 20.34 WIB dengan penuh khidmat, disaksikan oleh keluarga, kerabat, dan jajaran kepolisian.

Tembakan salvo dilepaskan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di institusi Polri.

Upacara dipimpin langsung oleh Kapolsek Karangpawitan Kompol M. Duhri selaku inspektur upacara.

“Penghormatan terakhir ini menjadi wujud penghargaan institusi atas jasa-jasa almarhum yang gugur dalam bertugas pada saat pengamanan kegiatan pesta rakyat Kabupaten Garut,” ujarnya.

Keluarga besar Polres Garut menyampaikan belasungkawa yang mendalam, dan berdoa agar almarhum Bripka Cecep Saepul Bahri mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.***

Menurut laporan media Inggris, Mirror, Ronaldo memilih untuk tidak menghadiri pemakaman Jota karena khawatir kehadirannya justru akan mengalihkan perhatian dari suasana khidmat upacara. Sebagai salah satu figur terbesar dalam dunia sepak bola, kehadiran Ronaldo di Gondomar, sebuah kota kecil dekat Porto, dikhawatirkan akan mencuri fokus dari momen perpisahan untuk Jota dan keluarganya. “Cristiano tidak ingin kehadirannya mengganggu kesakralan jalannya pemakaman,” tulis Mirror. Keputusan ini diambil setelah Ronaldo berkonsultasi dengan keluarga Jota, dan ia memilih untuk menyampaikan belasungkawa secara pribadi.

Ronaldo, yang kini bermain untuk Al Nassr, sempat menyampaikan duka mendalam melalui media sosial atas kepergian Jota, yang dianggapnya sebagai rekan setim yang profesional dan penyerang berbakat. “Saya sulit percaya Jota telah tiada. Baru saja kita bersama di UEFA Nations League,” tulis Ronaldo, mengenang momen terakhirnya bersama Jota di timnas. Dalam unggahan emosionalnya, Ronaldo juga menyatakan bahwa kenangan akan Jota akan selalu hidup di hati para penggemar dan rekan setimnya.

TERASJABAR.ID – Kepergian pesepakbola tanah air, Bejo Sugiantoro sangat mengagetkan para pecinta bola Indonesia, sebab kepergiannya begitu tiba-tiba pada Selasa, 25 Februari 2025 sore hari. Kepulangan Bejo Sugiantoro yang tiba-tiba ini tentu mengagetkan anaknya yang bermain di Persib Bandung, Rahmat Irianto.

Rahmat Irianto nampak hadiri pemakaman sang Ayah di TPU Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu (26/2/2025) dengan kondisi cedera.

Rahmat Irianto datang dengan menggunakan kruk atau tongkat penyangga di kedua tangannya, raut kesedihan juga nampak jelas dari wajahnya tetapi ia berusaha tegar.

Video Rahamat Irianto hadiri pemakaman dibagikan oleh akun X @olahbolacom. Irianto nampak berhati-hati saat melewati pemakaman.

Kemudian Rahmat Irianto juga mengumandangkan adzan terakhir untuk sang ayah setelah jenazah dimasukan ke liang lahat.

Irianto nampak tak kuasa menahan tangisannya.

Almarhum Bejo Sugiantoro dimakamkan di samping orang tuanya dan juga berdekatan dengan mertuanya.

Berikut Videonya:

Kronologi Coach Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

Diketahui Bejo mengalami kolaps dilangan dan kemudian terjatuh saat bermain bola bersama rekan mantan pesepakbola di lapangan SIER Surabaya.

Rekan Bejo Sugiantoro, Nugroho Mardiyanto yang juga ikut dalam tim Rosita FC menceritakan detik-detik kejadian tersebut.

Nugroho mengatakan Rosita FC hanya menggelar latihan terakhir sebelum memasuki bulan ramadan 2025, jadi ini adalah fun match tim Rosita vs Rosita, Coach Bejo Sugaintoro hingga Anang Ma ruf mengikuti kegiatan ini.

Pada babak pertama Nugroho mengatakan kalau Bejo masih main seperti biasa main full.

Akan tetapi babak kedua baru berjalan semenit, coach Bejo jatuh sendiri di lapangan dan kemudian dibantu oleh rekan yang lainnya.

Rekan tim semua berkumpul kemudian, Coach Bejo sempat diberikan oksigen cukup lama Tangannya sempat dipukul-pukul. Lidahnya juga sempat ditarik. Kemudian beliau sempat sadar, dan dibawa masuk ke mobil ambulans

Nugroho mengatakan kalau kondisi bejo saat itu wajahnya nampak pucat saat mendapatkan pertolongan pertama di lapangan akan tetapi kondisinya agak membaik setelah diberikan oksigen.

Akan tetapi saat berada dalam perawatan di rumah sakit Coach Bejo dikabarkan meninggal dunia.

Selain terkenal dengan Persebaya nya, Coach Bejo sendiri merupakan bek andalan di Timnas Indoensia era SEA Games 1997, 99 kemudian di Piala AFF 98, 2000 dan 2002.

Tentu kepergiannya merupakan duka bagi dunia sepakbola Indonesia.