Monumen ini memiliki daya tarik tersendiri. Selain berada di lereng Gunung Ciremai juga didukung panorama alam sekitarnya yang lestari.

Monumen Trijaya dibangun untuk mengenang 8 anggota pasukan Mobbrig (Mobil Brigade). Sekarang berubah nama menjadi satuan Brimob Polri. Kedelapan anggota Mobbrig itu gugur dalam sebuah pertempuran melawan DI TII pada tahun 1957.

Bagian Humas Polres Kuningan AKP Mugiyono saat dikonfirmasi menjelaskan, kedelapan pahlawan pasukan Mobbrig tersebut diabadikan dalam Monumen Trijaya.

Mereka gugur dalam pertempuran di bagian utara kaki Gunung Ciremai.

Dalam bangunan monumen tersebut tertulis “Tunggul Manik Tunggal Gada” dan daftar nama kedelapan pahlawan Mobbrig yaitu, Agen Polisi Kepala Moch. Husen, Agen Polisi Rata, Atma, Tarko, Kosim, Emon, Kamir dan Anding.

Monumen Trijaya dibangun di sebuah sudut lapangan sepak bola desa yang konon sebagai tempat pertempuran sengit pasukan Mobbrig.

Kala itu, 15 orang anggota pasukan Mobbrig dipimpin Wafanton III Komandan Polisi Soekarno.

Pertempuran antara pasukan Mobbrig melawan gerombolan DI TII dipimpin Panglima Godjim dikenal kejam dan sadis hingga menewaskan 8 anggota Mobbrig.

Semoga perjuangan para anggota Mobbrig yang gugur tetap dikenang sebagai Pahlawan.***