Genangan air dilaporkan terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, serta kawasan Sudimoro.

Banjir ini mengakibatkan gangguan lalu lintas dan aktivitas warga di sekitar lokasi terdampak. Penyebab utama banjir ini dikaitkan dengan sistem drainase yang tidak bekerja secara optimal.

Kapasitas saluran air yang terbatas membuat air hujan tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga meluap ke permukaan jalan.

Kondisi ini terlihat jelas di Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Borobudur, di mana air meluber hingga menutupi sebagian besar jalan.

Akibatnya, arus kendaraan mengalami kemacetan cukup parah.

Kawasan Sudimoro juga terdampak banjir sebagai akibat dari aliran air yang berasal dari Jalan Soekarno-Hatta.

Limpasan air hujan yang tidak tertampung di saluran drainase mengalir ke wilayah tersebut, menyebabkan genangan yang cukup tinggi. Kondisi ini semakin memperparah situasi dan menghambat aktivitas warga sekitar.

Menanggapi permasalahan ini, pemerintah kota telah mencanangkan proyek pembangunan sistem drainase yang lebih baik.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat 14 Maret 2025 sekitar pukul 07.10 WIB ini mengakibatkan sebagian jalan tertutup material longsor, menghambat akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan bahwa longsor menutup jalan dengan tinggi material mencapai 10 meter, lebar 7 meter, dan ketebalan sekitar 3 meter.

Meskipun jalur tidak sepenuhnya tertutup, kendaraan hanya bisa melintas satu arah, sehingga perjalanan menuju Bromo terganggu.

Tim BPBD Kabupaten Malang bersama pihak terkait segera mengambil langkah penanganan dengan memasang rambu peringatan bagi pengguna jalan.

Koordinasi juga telah dilakukan dengan pengelola TNBTS untuk memastikan keamanan di lokasi terdampak.

Laporan mengenai kejadian ini baru diterima oleh BPBD pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB, dan langkah awal berupa pemasangan garis peringatan langsung dilakukan.

Karena kondisi yang sudah malam, proses pembersihan material longsor dijadwalkan dilakukan pada Sabtu 15 Maret 2025.

Kegiatan kerja bakti pembersihan akan melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD, pengelola TNBTS, PMI, Muspika Poncokusumo, Pemerintah Desa Ngadas, masyarakat setempat, serta pihak Marva Telekomunikasi dan Buana Solusindo.