Kemenangan Tottenham Hotspur ditentukan oleh gol tunggal yang dicetak Brennan Johnson di babak pertama, memanfaatkan umpan dari Pape Matar Sarr pada menit ke-42.

Gol Tottenham Hotspur tersebut menjadi satu-satunya yang tercipta sepanjang pertandingan dan cukup untuk memastikan kemenangan bagi tim asal London itu.

Gelar ini menjadi trofi ketiga Tottenham di ajang Liga Europa, setelah sebelumnya mereka menjuarai turnamen tersebut pada musim 1971/72 dan 1983/84.

Keberhasilan ini juga menandai berakhirnya penantian panjang selama 17 tahun tanpa raihan trofi, sejak terakhir kali mengangkat Piala Liga Inggris pada musim 2007/08.

Sementara itu, Manchester United kembali gagal meraih gelar di kompetisi ini. Sebelumnya, mereka juga kandas di partai final Liga Europa musim 2020/21 usai kalah dari Villarreal lewat adu penalti.

Dari segi statistik, Manchester United tampil dominan dengan menguasai 73 persen penguasaan bola dan melancarkan 16 tembakan, enam di antaranya mengarah ke gawang.

Meski demikian, Tottenham tampil lebih efisien dalam memanfaatkan peluang.

MU memulai laga dengan agresif dan langsung menciptakan beberapa peluang, di antaranya melalui sepakan Amad Diallo dan sundulan Rasmus Hojlund, namun belum membuahkan hasil.

Tottenham kemudian mengambil alih serangan dan sukses mencetak gol sebelum babak pertama berakhir.

Di babak kedua, Manchester United kembali menekan dengan peluang-peluang dari Bruno Fernandes, Alejandro Garnacho, dan Luke Shaw.

Namun, penampilan gemilang kiper Tottenham, Guglielmo Vicario, menggagalkan upaya-upaya tersebut.

Meski terus menggempur pertahanan lawan hingga akhir laga, skor tak berubah. Tottenham pun keluar sebagai juara setelah mempertahankan keunggulan tipis hingga peluit akhir dibunyikan.(*)

Laga krusial Tottenham Hotspur vs Manchester United ini bisa disaksikan melalui siaran langsung di SCTV, beIN Sports 1, dan live streaming eksklusif di Vidio, tapi bukan jalalive.

Pertandingan Tottenham Hotspur vs Manchester United ini bukan sekadar perebutan trofi Eropa, namun juga menjadi ajang penebusan bagi kedua tim atas performa mengecewakan mereka di kompetisi domestik.

Tottenham terdampar di posisi ke-17 Liga Inggris dengan catatan 21 kekalahan dari 37 laga, sementara Manchester United hanya satu tingkat lebih baik dengan 18 kekalahan.

Meski tampil kurang konsisten di Premier League, kemenangan di Liga Europa akan menjadi penghiburan sekaligus tiket otomatis menuju Liga Champions musim depan.

Tottenham tampil impresif dalam pertemuan musim ini melawan MU, menang di dua laga Premier League dan satu pertandingan Carabao Cup.

Hal ini tentu menjadi modal kepercayaan diri bagi skuad Ange Postecoglou, yang berambisi membawa pulang trofi Eropa pertama sejak 1984.

Namun, Manchester United datang dengan rekor tak terkalahkan sepanjang Liga Europa musim ini, termasuk kemenangan meyakinkan atas Athletic Bilbao di semifinal dengan agregat 7-1.

Meski begitu, pelatih Ruben Amorim mengingatkan bahwa performa cemerlang tak akan berarti jika gagal mengangkat trofi di akhir laga.