Salah seorang kerabat korban bernama Inan (66) tampak duduk menyendiri menanti 2 saudaranya yang hilang tertimbun tanah longsor pada Minggu(30/6/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.

Inan mengharapkan ada keajaiban bagi dua saudaranya yang tertimbun longsor saat sedang beristirahat seusai mencangkul petak sawahnya.

“Dua korban ini masih saudara, kalau Acu kakak ipar dan satu lagi Aminudin sepupu saya. Mereka tertimbun setelah mencangkul sawahnya,” ucap Inan saat ditemui wartawan di lokasi longsor.

Menurut dia, rumah 2 korban masih berdekatan. “Rumah Aminudin berada di bawah, kalau rumah Acu berada di atas, keduanya bertani di sawah miliknya dan berdekatan dengan para pemilik lahan,” ujarnya.

Unsur Forkopimda itu yakni Kapolres Tasikmalaya, Dandim 0612 Tasikmalaya, Kejari Tasikmalaya, BPBD Provinsi Jawa Barat, Plt, Kepala Pelaksana BPBD, Camat dan Kades, melakukan perjalanan dari Pos Utama ke lokasi longsoran dengan waktu tempuh 60 menit di jalan setapak dan berbukit.

Cecep Nurul Yakin menyampaikan bahwa pencarian korban sesuai SOP Basarnas sampai 7 hari dan mudah-mudahan sebelum 7 hari korban dapat ditemukan.

“Namun jika 7 hari belum ditemukan nanti kita akan melakukan konsolidasi dengan pihak keluarga dan kemungkinan- kemungkinan akan disampaikan,” ujarnya.

Bupati turut belasungkawa atas kejadian yang menimpa dua petani, saat keduanya usai mencangkul petak sawahnya.

Kepala Perwira Operasi Basarnas Mamang Fatmono, mengatakan pencarian korban terbagi 2 tim yakni Worksite A dan B. Lokasi pencarian yakni ada di dekat lokasi mahkota longsoran yang paling utama.

Tim SAR Gabungan berupaya melakukan pencarian korban sesuai dari saksi mata ada di posisi terakhir yakni Worksite (A) Alfa dan Worksite (B) Bravo adanya di kaki longsoran, karena material puncak mahkota longsoran ada di posisi Worksite (B) Bravo.

Menurut dia, dari Mahkota Longsoran ke Worksite A jaraknya nya 170 Meter dan Worksite B jarak dari Mahkota Longsoran mencapai 270 meter.

Tim berupaya melakukan pencarian korban tertimbun tanah longsor di area lokasi tersebut, karena 2 saksi mata yakni Ust. Wawan dan Peri menyampaikan korban bernama Acu berada di petak sawah dan Amin berada di pohon durian. “Keduanya berjarak 5 meter saat ke empat petani berada di pematang sawah,” katanya.

Tanah longsor telah menimbun 2 orang petani, warga Tenjowaringin, yang sedang berteduh bersama dua orang lainnya yakni ust Wawan dan Peri yang selamat atas insiden tersebut.

Tebing setinggi 70 meter itu longsor mengenai 2 petani yang sedang beristirahat di bawah pohon pinus itu sambil ngopi bareng tiba-tiba tebing longsor.

Untuk mahkota longsoran sampai ke titik akhir mencapai 1000 meter dan di lokasi tersebut ada ratusan hektar pesawahan yang petani garap. “Banyak pak warga yang menggarap persawahan tersebut, ” ujar salah seorang warga Ciomas Apan (73) di lokasi tanah longsoran.

Sementara itu, Kordinator lapangan Aam Muharam menyampaikan Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian korban tertimbun tanah longsor dengan dibagi beberapa Tim dan titik pencarian.

Pencarian dua korban tertimbun tanah longsor melibatkan 2 ekor anjing K9 Milik Polda Jabar ke lokasi tersebut.

Kejadian tanah longsor telah menimbun 2 orang petani warga Tenjowaringin yang sedang berteduh di gubuk saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Namun tiba-tiba tebing setinggi 300 meter itu longsor menimbun mereka.

“Longsor juga menutupi lahan pesawahan sepanjang 1000 meter dengan lebar longsoran 100 meter, ” ujar Koordinator Lapangan, Aam Muharam.

Dalam pencarian korban, tim gabungan harus berjalan kaki dari pos ke lokasi, menempuh jarak kurang lebih 800 meter dengan jalan yang terjal dengan kemiringan hampir 45 derajat.

Bencana tanah longsor itu menutupi lahan pesawahan milik warga dengan panjang material longsoran diperkirakan 700 meter.

“Benar telah terjadi tanah longsor menimbun 2 warga Kutawaringin yang sedang berada di sawah,” kata Kapolsek Salawu, AKP Dedi Darsono.

Kejadian bermula ketika terjadi hujan di daerah tersebut yang cukup deras dan lama. Sehingga mengakibatkan tanah tebing dengan ketinggian kurang lebih 25 meter ambruk menimpa area pesawahan milik warga Kampung Ciomas Wetan Desa Kutawaringin.

Diduga 2 orang petani warga Desa Tenjowaringin itu tertimbun longsoran material dan saat ini belum ada kejelasan terkait keberadaan korban.