Dunia kuliah, yang seharusnya jadi tempat eksplorasi diri, tetap menjadikan IPK sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan. Selama masa kuliah, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tekanan: tugas menumpuk, deadline berbaris, hingga organisasi yang menanti kontribusi.
Tapi di balik semua itu, IPK masih menjadi ‘gerbang utama’ yang menentukan: bisa daftar beasiswa atau enggak, lolos seleksi magang atau tidak, bahkan jadi bahan pertimbangan dalam rekrutmen kerja.
Lalu, kenapa IPK masih dianggap penting? Bagi banyak perusahaan, IPK mencerminkan kedisiplinan, konsistensi, dan tanggung jawab seseorang selama kuliah.
Meski tidak selalu mencerminkan kemampuan kerja secara nyata, angka itu menjadi filter awal yang dianggap ‘aman’.
Padahal banyak juga mahasiswa dengan IPK sedang, tapi punya pengalaman luar biasa yang justru membentuk karakter dan daya juang.
Namun begitu, bukan berarti kuliah hanya fokus pada IPK semata. Justru tantangannya adalah menyeimbangkan nilai akademik dengan pengalaman non-akademik.
IPK tinggi memang bisa membantu membuka pintu, tapi pengembangan diri, etika kerja, dan relasi sosial jauh lebih penting untuk bertahan di dunia nyata.
Jadi, kalau kamu hari ini merasa lelah mengejar IPK, jangan lupa bahwa nilai itu penting tapi bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan.***
]]>1. Kenali Kampus dan Program Studi Impianmu
Tips: Kunjungi situs resmi kampus, ikuti webinar atau open house, dan hubungi mahasiswa atau alumni untuk mendapatkan gambaran nyata.
2. Persiapkan Akademik dengan Matang
Tips: Buat jadwal belajar yang teratur dan prioritaskan kelemahanmu. Gunakan bank soal tahun sebelumnya untuk latihan.
3. Bangun Prestasi Non-Akademik
Tips: Dokumentasikan semua prestasi dalam bentuk sertifikat atau bukti resmi. Ini akan berguna saat mendaftar.
4. Persiapkan Dokumen dengan Teliti
Tips: Periksa ulang semua dokumen sebelum dikirim. Pastikan format, tata bahasa, dan kelengkapan sesuai pedoman kampus.
]]>Kini, Roti Bakar Panjo Bandung tengah menggelar lowongan kerja (loker) yang terbuka dan dapat diikuti oleh semua orang.
Dengan posisi sebagai Crew Outlet, loker Roti Bakar Panjo Bandung menjadi peluang emas bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan, terlebih jika sedang berkuliah.
Simak daftar posisi, penempatan, persyaratan, dan cara melamarnya berikut ini, sebagaimana dilansir dari laman Instagram @rotibakarpanjo.
Baca Juga: ADA 3 POSISI! PT Daikin Buka Loker Buat Lulusan SMA dan SMK, Yakin Gak Mau?
Baca Juga: Fresh Graduate Mendekat! Prama Borma Group Bandung dan Sekitarnya Gelar Loker Buat Tamatan SMA SMK
Apabila Anda merasa telah memenuhi semua persyaratan di atas, segera daftarkan diri Anda via:
Semoga beruntung!(*)
]]>Pihak sekolah atau guru SMKN 2 Surakarta telat mengisis data para siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) lah yang membuat para siswa tak bisa daftar SNBP.
Tak terima, orang tua murid SMKN 2 Surakarta menggelar protes dan pihak sekolah.
Usai menggelar protes pihak sekolah dan wali murid bertemu dalam forum bermediasi. Salah satu kesepakatan yang menjadi solusi adalah sekolah menyediakan mentor atau pendamping khusus untuk siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi SNBT.
Namun ada rumor terbaru yang dibagikan oleh akun X @PartaiSocmed.
Akun tersebut membagikan potongan-potongan video dari guru SMKN 2 Surakarta yang sedang membuat konten joget-joget.
Dengan caption dalam video “sibuk ngonten ya (kata muridnya) Jadi kepo nama akunnya” keterangan dalam video.
Kemudian akun x tersebut membagikannya dengan caption yang harus menindak tegas perilaku guru yang seperti ini dan harus dibawa ke meja hijau.
“Gara2 sibuk ngonten akhirnya lupa input PDSS sehingga murid2nya yg eligible gagal SNBP. Bayangin masa depan anak2 pintar itu dirusak krn ulah kecentilan begini. Dipecat pun tidak cukup utk oknum2 guru semacam ini. Sebaiknya ortu siswa ambil langkah hukum!” katanya
Lalu ada warganet lainnya yang mengatakan kalau Pendidikan rusak bukan karena muridnya tetapi gurunya juga yang kurang.
“Pendidikan di Indonesia rusak bukan krn muridnya, justru murid itu korbannya. Tapiii yg bikin rusak sistem dan guru2nya yg kurang kompeten.”
]]>