Kini, Roti Bakar Panjo Bandung tengah menggelar lowongan kerja (loker) yang terbuka dan dapat diikuti oleh semua orang.
Dengan posisi sebagai Crew Outlet, loker Roti Bakar Panjo Bandung menjadi peluang emas bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan, terlebih jika sedang berkuliah.
Simak daftar posisi, penempatan, persyaratan, dan cara melamarnya berikut ini, sebagaimana dilansir dari laman Instagram @rotibakarpanjo.
Baca Juga: ADA 3 POSISI! PT Daikin Buka Loker Buat Lulusan SMA dan SMK, Yakin Gak Mau?
Baca Juga: Fresh Graduate Mendekat! Prama Borma Group Bandung dan Sekitarnya Gelar Loker Buat Tamatan SMA SMK
Apabila Anda merasa telah memenuhi semua persyaratan di atas, segera daftarkan diri Anda via:
Semoga beruntung!(*)
]]>Pihak sekolah atau guru SMKN 2 Surakarta telat mengisis data para siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) lah yang membuat para siswa tak bisa daftar SNBP.
Tak terima, orang tua murid SMKN 2 Surakarta menggelar protes dan pihak sekolah.
Usai menggelar protes pihak sekolah dan wali murid bertemu dalam forum bermediasi. Salah satu kesepakatan yang menjadi solusi adalah sekolah menyediakan mentor atau pendamping khusus untuk siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi SNBT.
Namun ada rumor terbaru yang dibagikan oleh akun X @PartaiSocmed.
Akun tersebut membagikan potongan-potongan video dari guru SMKN 2 Surakarta yang sedang membuat konten joget-joget.
Dengan caption dalam video “sibuk ngonten ya (kata muridnya) Jadi kepo nama akunnya” keterangan dalam video.
Kemudian akun x tersebut membagikannya dengan caption yang harus menindak tegas perilaku guru yang seperti ini dan harus dibawa ke meja hijau.
“Gara2 sibuk ngonten akhirnya lupa input PDSS sehingga murid2nya yg eligible gagal SNBP. Bayangin masa depan anak2 pintar itu dirusak krn ulah kecentilan begini. Dipecat pun tidak cukup utk oknum2 guru semacam ini. Sebaiknya ortu siswa ambil langkah hukum!” katanya
Lalu ada warganet lainnya yang mengatakan kalau Pendidikan rusak bukan karena muridnya tetapi gurunya juga yang kurang.
“Pendidikan di Indonesia rusak bukan krn muridnya, justru murid itu korbannya. Tapiii yg bikin rusak sistem dan guru2nya yg kurang kompeten.”
]]>