Pada laga tandang melawan Levante, Selasa malam, ia sukses mencetak gol perdana untuk klub.

Baru berusia 18 tahun pada Agustus lalu, penampilannya memperlihatkan kedewasaan yang jauh melampaui usianya, sekaligus menegaskan bakat besarnya.

Mastantuono resmi pindah ke Madrid pada Juli, namun baru bisa bergabung dengan tim pada pertengahan Agustus, setelah berulang tahun ke-18 dan transfer senilai €45 juta dari River Plate tuntas.

Ia mengaku mulai merasa nyaman dengan adaptasinya. Ia menyebut transisi dari Argentina ke Spanyol merupakan langkah besar, tetapi dirinya semakin percaya diri dan optimistis menjalani musim ini.

BACA JUGA: Barcelona Incar Gonçalo Inácio Usai Kehilangan Inigo Martinez

Ketika ditanya tentang rekan setim yang paling mengesankannya, Mastantuono tanpa ragu menyebut nama Jude Bellingham.

Ia memuji gelandang Inggris itu sebagai pemain sekaligus pribadi yang luar biasa, dengan kepemimpinan dan kualitas yang sulit ditandingi.

Bahkan, ia bercanda ingin bermain bersama “12 orang” agar tetap bisa berbagi lapangan dengan Bellingham.

Soal kehidupan di ruang ganti, Mastantuono menekankan keramahan para pemain senior Madrid.
Menurutnya, kehangatan sosok seperti Dani Carvajal, Kylian Mbappé, Vinícius Júnior, dan Bellingham membuatnya merasa betah, meski baru sebentar di klub.

Ia menyoroti kerendahan hati mereka meski sudah meraih banyak gelar bergengsi.

Kehadiran Mastantuono langsung mendapat perhatian pelatih Xabi Alonso, yang sejak awal menilainya sebagai calon starter.

Prediksi itu terbukti, karena sang gelandang muda kini telah menyingkirkan Brahim Díaz dari susunan inti dan tampil sebagai starter dalam empat dari enam pertandingan awal musim.-***