Banyak orang tidak menyadari bahwa makanan yang tampak segar dan lezat bisa mengandung bakteri, virus, atau zat berbahaya tersembunyi.

Padahal, setiap tahunnya jutaan orang mengalami gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak bersih, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga penyakit serius akibat infeksi.

Menjaga kebersihan makanan bermanfaat untuk mencegah penyakit, menjaga kualitas gizi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi risiko kontaminasi silang antara bahan mentah dan matang.

BACA JUGA: Sejumlah Siswa di Kecamatan Kadungora Keracunan Diduga Setelah Menyantap Makan Bergizi Gratis

Selain itu, makanan yang higienis memastikan keamanan konsumsi dan membantu mencegah penyebaran penyakit, baik di rumah maupun di tempat makan umum.

Konsumsi makanan bersih juga membiasakan pola hidup sehat, termasuk menjaga kebersihan diri, dapur, dan peralatan masak.

Untuk mengelola makanan dengan higienis, beberapa langkah penting dapat diterapkan.

Pertama, cuci tangan dan peralatan dapur dengan sabun antibakteri sebelum dan sesudah memasak.
Kedua, pisahkan bahan mentah dan matang agar tidak terjadi kontaminasi silang.

Ketiga, masak makanan pada suhu yang aman untuk membunuh bakteri, menggunakan termometer dapur bila perlu.

Keempat, cuci sayuran dan buah dengan air bersih, atau air matang/saring bila memungkinkan.

Kelima, simpan makanan dalam wadah tertutup dan di suhu lemari es yang tepat.

Keenam, gunakan bahan makanan segar dan hindari yang sudah basi atau rusak.

Terakhir, pastikan lingkungan dapur bersih dengan rutin membersihkan permukaan dan peralatan masak.

Dengan menjaga kebersihan makanan, kesehatan tubuh tetap terjaga, risiko penyakit menurun, dan nilai gizi makanan terjamin.

Bagi pengusaha, kebersihan dan kehalalan produk juga wajib dipastikan agar aman dan layak dikonsumsi.-***