Inter menyeimbangkan rotasi pemain sambil menargetkan kemenangan atas Cagliari, yang datang dengan modal dua kemenangan beruntun di Serie A.

Lautaro Martinez kembali ke starting XI setelah masalah punggung dan membuka gol lewat sundulan, sementara Francesco Pio Esposito merayakan gol debutnya di Serie A.

Peluang lain juga tercipta. Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan mengenai tiang, serta David Frattesi digagalkan sapuan garis gawang.

“Cagliari sedikit mengejutkan kami dengan perubahan taktik, tetapi prinsip permainan tetap sama dan kami membuka skor sejak awal. Kami memiliki peluang untuk menutup laga lebih cepat, tapi gagal memanfaatkannya sehingga memberi kepercayaan diri lebih kepada Cagliari. Mereka juga menambah penyerang, namun akhirnya kami berhasil mengendalikan pertandingan,” kata Chivu.

BACA JUGA: Igor Tudor: Laga Kontra Atalanta Buktikan Karakter Juventus

Chivu terlihat gembira saat merayakan gol kedua, terutama karena itu adalah gol pertama Pio Esposito di Serie A.

Chivu menekankan bahwa Pio Esposito baru berusia 20 tahun, masih memiliki masa depan panjang, perlu terus bekerja keras, memiliki kualitas hebat, namun masih banyak ruang untuk berkembang, sehingga tetap rendah hati sangat penting.

Chivu mengakui bahwa performa Pio Esposito sangat mengejutkannya.

Ia menilai Esposito bermain untuk tim, mengetahui cara melakukan hal-hal tertentu, tidak takut, tetap tenang di depan gawang.

Cagliari paling berbahaya lewat situasi bola mati, seperti sundulan Michael Folorunsho yang membentur tiang.

Chivu menyatakan bahwa mereka menyadari Cagliari memiliki pemain bertinggi badan, sehingga sudah memperhitungkan ancaman dari situasi bola mati, dan meskipun Cagliari tahu timing lari dan lompatannya, Inter berhasil menjaga clean sheet, yang dianggap penting.

Meski melakukan beberapa rotasi, Inter tetap mempertahankan lini tengah dengan Calhanoglu, Mkhitaryan, dan Nicolò Barella.

“Kita semua tahu kualitas dan pengalaman mereka, bagaimana mereka menguasai ruang dan membantu pertahanan. Pemain lain seperti Zielinski, Diouf, Frattesi, dan Sucic juga opsi bagus. Saya harus memilih berdasarkan lawan dan meritokrasi, dan saya senang karena semua membuat saya sulit menentukan pilihan,” ungkap Chivu.

Kini Inter fokus pada Liga Champions, menjamu Slavia Praha di San Siro pada Selasa malam, setelah menang 2-0 di kandang Ajax.-***