Dalam tayangan video, 1 dari 4 diduga pelaku bergelantung di truk dan begitu sopir memasukan truknya ke Polda, pria yang menggelantung tersebut tak ada. Namun aksi itu ternyata tindakan pencurian dengan kekerasan (curas).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, membenarkan dugaan tersebut awal dari video yang diunggah oleh pengemudi truk yang merasa dikejar oleh komplotan begal.

“Peristiwanya bermula pada Sabtu (27/9/2025) pukul 04.00 ketika sebuah mobil Fortuner putih yang dikemudikan oleh Bili (40) diserempet truk tak dikenal di perempatan Soekarno Hatta arah Cibiru. Saat itu, mobil Fortuner mengalami kerusakan berat di sisi kanan,” kata Hendra dalam keterangannya kepada wartawan di Mapolda Jabar, Senin (29/9 2025).

Setelah diselidiki, pengemudi truk tersebut bernama Gama (55). Ia melaju di belakang mobil Fortuner tersebut.

Boeng, salah seorang penumpang mobil keluar untuk meminta klarifikasi kepada Gama, yang mereka kira adalah pelaku yang menyerempet mobilnya.

Namun Gama pun panik dan tancap gas. “Sebelumnya sempat terjadi komunikasi. Namun Gama panik melihat kondisi tersebut langsung tancap gas. Momen inilah yang direkam dan diunggah ke sejumlah platform medsos dengan narasi seolah-olah sedang dikejar begal,” ungkap Hendra.

Aksi kejar-kejaran pun tak bisa dihindari. Gama pun berupaya untuk mencari tempat aman dan mengarahkan truknya menuju ke Mapolda Jabar.

Ketika truk yang dikemudikannya berbelok dan kecepatan melambat, penumpang Fortuner berhasil turun.
Meski demikian, kata Hendra, pihak dari mobil Fortuner tak membuat laporan polisi (LP) resmi. Namun Dirkrimum tetap menindaklanjuti informasi yang sudah viral tersebut untuk mencegah misinformasi di masyarakat.

“Akhirnya, kami berhasil mengamankan semua pihak dan terungkap jika ini hanya salah paham. Hari ini, kedua belah pihak telah kami pertemukan untuk melakukan klarifikasi dan saling memaafkan,” terang Hendra.

Sementara itu, Gama, pengemudi truk, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada aparat kepolisian yang segera merespons peristiwa tersebut.

“Jujur, saya awalnya sangat panik dan ketakutan, hingga saat ini masih trauma. Alhamdulillah dengan respons cepat dari jajaran kepolisian, terutama Ditreskrimum Polda Jabar. Ini semua murni kesalahpahaman,” tutur Gama.

Di tempat yang sama, Bili sang pengemudi Fortuner pun turut meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat miskomunikasi.

“Saya minta maaf kepada teman-teman saya dan juga kepada sopir truk (Gama) atas kejadian salah paham ini,” ujar Bili.

Kabid Humas pun mengingatkan masyarakat agar lebih bijak bermedia sosial dan tidak terburu-buru menarik kesimpulan sebelum mengetahui fakta sebenarnya.***