TERASJABAR – Idul Fitri adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Diperkirakan Idul Fitri 1446 H akan jatuh pada 31 Maret 2025, menandai hari penuh sukacita dan kebersamaan.
Selain melaksanakan sholat Idul Fitri yang hukumnya sunnah muakkad, terdapat sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan sebelum dan sesudah sholat untuk menyempurnakan ibadah di hari raya. Berikut adalah panduan lengkapnya.
Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri
Sebelum berangkat ke tempat sholat Idul Fitri, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan agar ibadah lebih bermakna:
- Mandi Sunnah Idul Fitri
Mandi besar sebelum sholat Idul Fitri adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan. Mandi ini dilakukan untuk menyucikan diri sekaligus sebagai simbol kembali ke fitrah. Waktu mandi sebaiknya dilakukan setelah terbit fajar pada pagi hari 1 Syawal. Rasulullah SAW biasa mandi sebelum berangkat sholat Ied, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Majah: “Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.” - Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian
Sunnah lainnya adalah mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki, baik baru maupun yang paling bersih dan rapi. Bagi laki-laki, dianjurkan memakai wangi-wangian (parfum) untuk menambah kesan suci dan segar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, lalu memakai pakaian terbaiknya dan memakai wangi-wangian jika ada, kemudian pergi ke masjid, maka ia seperti orang yang berkurban seekor unta.” (HR. Bukhari). Meskipun hadis ini terkait sholat Jumat, para ulama menyamakannya dengan sholat Ied. - Makan Sesuatu yang Manis Sebelum Berangkat
Rasulullah SAW biasa makan beberapa butir kurma dalam jumlah ganjil (3, 5, atau 7) sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Hal ini sebagai tanda bahwa umat Islam tidak lagi berpuasa pada hari itu. Dalam hadis riwayat Bukhari, disebutkan: “Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan beberapa kurma.” Jika tidak ada kurma, Anda bisa menggantinya dengan makanan manis lainnya, seperti madu atau permen. - Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum sholat Idul Fitri dimulai. Ini adalah kewajiban bagi setiap Muslim sebagai penyuci jiwa dan bentuk kepedulian terhadap kaum yang membutuhkan. Rasulullah SAW bersabda: “Bebaskan orang yang berpuasa dari hal-hal yang sia-sia dan perkataan kotor, dan jika seseorang memeranginya atau mencacinya, hendaklah ia berkata, ‘Aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim). Zakat fitrah biasanya setara dengan 2,5 kg beras atau makanan pokok lainnya, atau dalam bentuk uang sesuai harga setempat. - Berjalan Kaki ke Tempat Sholat sambil Bertakbir
Disunnahkan untuk berjalan kaki menuju tempat sholat Idul Fitri, seperti masjid atau lapangan terbuka, sambil memperbanyak takbir. Bacaan takbir yang dianjurkan adalah:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, lā ilāha illallāh, wallāhu akbar, Allāhu akbar, wa lillāhil hamd.
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.”
Takbir ini dibaca dengan suara keras (bagi laki-laki) untuk mengagungkan Allah dan menyemarakkan suasana hari raya. - Mengambil Jalan Berbeda Saat Pergi dan Pulang
Rasulullah SAW biasa mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang dari sholat Ied. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak silaturahmi dengan bertemu lebih banyak orang di sepanjang perjalanan, sekaligus memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk melihat kemeriahan hari raya. Dalam hadis riwayat Bukhari, disebutkan: “Rasulullah SAW pergi melalui satu jalan dan pulang melalui jalan lain pada hari Idul Fitri.”
Sunnah Sesudah Sholat Idul Fitri