Data teror kepada media ini pernah direlease resmi oleh AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia) tahun 2023 terdapat 89 (delapan puluh sembilan) dan tahun 2024 terdapat 73 (tujuh puluh tiga) kali. AJI juga mencatat terdapat 24 (dua puluh empat) pelaku Teror dari total data diatas yang sampai dengan sekarang tidak ketahuan siapa dan darimana pelakunya alias menjadi seperti “Unsolved Mystery” dan dimasukkan kedalam “Daftar Hitam Teror yang tidak terpecahkan”. Hal ini bila ditambah dengan dua kasus terbaru (nDhas Babi dan Tikus tanpa nDhas) yang dialami Tempo diatas akan semakin menambah #IndonesiaGelap saat ini. Apalagi kalau diingat ada juga kasus nDhas Anjing yang dikirimkan kepada Habib Bahar Smith beberapa tahun lalu yang masih jadi misteri juga (Data PBHI).
Kesinpulannya, Sebagaimana juga saya bicarakan dalam YouTube SentanaTV bersama Mas Michael Sinaga dan Pak Janes Siahaan yang sudah tayang semenjak semalam https://youtu.be/D1HzKlQSoRQ Teror khususnya kepada Media dan Masyarakat umumnya semacam ini harus cepat ditemukan pelakunya. Aparat Indonesia sebenarnya sudah sangat canggih dan memiliki banyak perangkat teknologi canggih untuk berbasis SCI untuk mengungkap semua teror diatas. CCTV ada, Jejak Digital juga ada, Apa lagi yang ditunggu? Apa harus menunggu #AdiliJokowi dan #MakzulkanFufufafa dulu agar semua terungkap …?
)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen – Sabtu, 29 Maret 2025