Selain keanehan diatas, sebenarnya “Petugas Kurir” ini boleh dikatakan “terlalu berani” (atau malah memang mau menantang?) untuk berani diungkap identitasnya, sebab dia berada cukup lama didepan Pos Satpam, sekitar 10 (sepuluh) menit dan bahkan berani membuka Helm-nya untuk menelpon pihak lain, diduga orang yang memerintahkannya. Tentu dia sadar bahwa dirinya -juga Merk & Jenis Motor sekaligus NoPolnya- akan terekam jelas oleh Kamera CCTV (Close Circuit TeleVision) milik Kantor Redaksi Tempo, sungguh tindakan yang nekad atau memiliki niat mau menantang.
Hari itu FCR / Cica memang tidak berada di kantor karena sedang Liputan soal Pengesahan UU TNI, maka Kiriman Paket tersebut baru diterima sehari sesudahnya, yakni pada hari Kamis sore 20/03/25. Saat melakukan “UnBoxing” pertamanya, rekan FCR / Cica bernama Husein Abri Donggoran (HAD), sesama siniar Acara “Bocor Alus”, yang melakukannya dibantu Office Boy (OB) Tempo. Mereka semua terkejut setelah sudah mulai dibuka Stirofoamnya, karena langsung tercium bau (busuk) menyengat, yang sempat dikira aroma buah Durian / Alpukat, namun setelah diperhatikan ternyata isinya adalah nDhas Babi dalam kondisi sudah terpotong kedua telinganya. Sebenarnya ada peristiwa aneh lain yang terjadi hampir bersamaan saat UnBoxing Paket nDhas Babi tersebut, yakni sekitar pukul 17.00 WIB sore, Situs Web resmi Tempo mendadak stuck -meski tidak sampai down- yang mengakibatkan Peristiwa yang menghebohkan saat itu agak terlambat diberitakan secara resmi oleh Tempo, bahkan sempat keduluan beberapa akun sosmed personal yang kebetulan mengetahuinya.
Peristiwa lain yang sebenarnya bisa jadi petunjuk untuk mencari “siapa” pihak yang kemungkinan berada dibalik pengiriman nDhas Babi tersebut muncul keesokan harinya, Kamis pagi 21/03/25 dimana akun Instagram (IG) resmi Tempo menerima message dari seseorang yang mengatakan “… Cukup kah kepala babinya? Kalian tidak mau mendengar sih, Bebal, Kalau kami bakar kantor Tempo itu akan anarkis. Kami akan terus meneruskan teror sampai kantor kalian mampus …” disertai Emoticon Kepala Tikus (?). Secara IT, sebenarnya pengiriman (ancaman) ini bisa menjadi peluang pintu masuk Scientific Crime Identification (SCI) karena mudah untuk diuji forensik digital pada IG-nya.