Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
Hari ini, Sabtu 29/03/25 adalah hari kesepuluh (H+10) Teror Paket nDhas Babi dan hari ketujuh (H+7) Teror Paket 6 Tikus tanpa nDhas dikirim ke Kantor Majalah Tempo.
Sebagaimana viral pemberitaan sebelumnya, hari Rabu 19/03/25 sekitar pukul 16.00 WIB Satpam Kantor Redaksi Tempo kedatangan seorang yang menggunakan Seragam Kurir tertentu bermaksud akan mengirimkan sebuah Paket berbentuk Kotak Stirofoam dibungkus Dus dengan kemasan yang cukup rapat. Anehnya -meski berseragam Kurir Paket- orang tersebut mau saja mengantarkan sebuah Kemasan berbentuk box tanpa Nama Pengirim dan Penerima (?), karena dia baru menuliskan nama Fransisca Christy Rosana (FCR) alias Cica didepan Petugas Satpam Tempo dan lucunya cara penulisan FCR-nyapun dia sempat Typo, alias salah tulis ejaan hurufnya.
Hal yang unik, Spidol yang digunakan untuk menuliskannyapun dia meminjam dari Sang Satpam, sebuah tindakan yang aneh bin ajaib karena hal begitu bukan SOP (Standar Operating Procedure) Jasa Layanan Kurir umum selama ini. Kita tahu dalam SOP pengiriman paket normal, seseorang pasti diminta untuk menuliskan dengan jelas Nama dan Alamat Pengirim sekaligus Penerimanya secara lengkap (termasuk Kode Posnya bila ada), bahkan biasanya tidak akan bisa dikirim bila tidak menyertakan Nomor kontak (HP / WA) masing-masingnya. Sebenarnya ini adalah point penting yang perlu diperhatikan untuk kasus ini, karena berarti ada SOP yang tidak dilakukan bila Kurir tersebut menang asli, dengan kata lain bisa jadi sebenarnya bukan dikirim oleh Kurir beneran tetapi oleh “seseorang” (?) yang menyaru seolah-olah Petugas Kurir.