TERASJABAR – Sidang gugatan Rp125 Triliun yang menimpa Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan digelar hari Senin 8 September 2025 di Pengadilan Jakarta Pusat.
Sidang perdana ini ditenggarai akan dipenuhi pengunjung. Penentuan awal sidanh tertuang dari laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Pusat, Rabu (3/9).Seperti diketahui Wakil Presiden RI Gibran digugat warga secara perdata Rp125 triliun ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Gugatan karena dinilai tidak punya ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sederajat.
Adalaj Subhan seorang pengacara yang menggugat Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penggugat meminta putra Presiden RI ke-7 Joko Widodo itu dinyatakan tidak sah menjadi Wakil Presiden periode 2024-2029 karena melakukan perbuatan melawan hukum (PMH).
Subhan mengatakan, gugatan itu mempermasalahkan Gibran tidak mempunyai ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diselenggarakan berdasarkan hukum RI.
Berdasarkan data KPU di infopemilu.kpu.go.id, Gibran tercatat menamatkan pendidikan yaitu Orchid Park Secondary School Singapore pada tahun 2002-2004 dan UTS Insearch Sydney, Australia pada tahun 2004-2007.
Dua sekolah tersebut dikategorikan oleh KPU setara jenjang pendidikan SMA.
Penggugat meminta putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meski ada upaya hukum banding, kasasi dari para tergugat.
“Menghukum para tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 100 juta setiap hari atas keterlambatannya dalam melaksanakan putusan pengadilan ini,” tulis gugatan tersebut.
Lalu, siapakah sosok Subhan Pala menggugat wapres?
Subhan Palal berprofesi sebagai pengacara alias advocat. Dia memiliki nama dan gelar lengkap yaitu Haji Muhammad Subhan Palal SH MH.
Subhan Palal juga diketahui merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tahun 2018.
Ia memajang foto wisudanya melalui akun Instagram @subhanpalal yang diikuti oleh lebih dari 1400 follower.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, Subhan Palal mem-posting foto bersama dengan mahasiswa UI lainnya yang kompak memakai jaket almamater kuning. ***