Timnas Indonesia memulai laga dengan formasi 4-3-3 di bawah arahan Kluivert, namun cepat kehilangan kendali.
Australia unggul cepat melalui penalti Martin Boyle (menit 18), disusul gol Nishan Velupillay (menit 20) dan Jackson Irvine (menit 34), menutup babak pertama dengan skor 3-0.
- Oppo Ubah Rencana Global Seri Reno 15, Hanya Hadirkan Dua Model di Pasar Dunia
- Prabowo Alihkan Rp306 T Anggaran Rawan Korupsi untuk Program Pro-Rakyat
- iQOO 15 Ultra Segera Hadir: Smartphone Gaming dengan Performa Ekstrem
- Cegah Keracunan, 7.000 Tenaga SPPG Ikuti Pelatihan Keamanan Pangan dan Sanitasi
- Dulu Dicibir, Kini Diakui Dunia: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Sukses 99,99%
Babak kedua tak banyak berubah; Lewis Miller (menit 61) dan Irvine lagi (menit 89) memperlebar keunggulan, sementara gol hiburan Indonesia dicetak Ole Romeny pada menit 77. Pertahanan Indonesia yang rapuh dan serangan yang tak efektif menjadi sorotan utama.
Shin Tae-yong, yang dikenal dengan pendekatan taktik bertahan disiplin dan serangan balik cepat, mungkin menyaksikan kelemahan yang sama sekali berbeda dari filosofinya. Formasi menyerang Kluivert gagal dijalankan, dan lini belakang tampak kewalahan menghadapi intensitas Australia.