Timnas Indonesia memulai laga dengan formasi 4-3-3 di bawah arahan Kluivert, namun cepat kehilangan kendali.
Australia unggul cepat melalui penalti Martin Boyle (menit 18), disusul gol Nishan Velupillay (menit 20) dan Jackson Irvine (menit 34), menutup babak pertama dengan skor 3-0.
- Perumahan Wajib Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah Mandiri
- 7 Tempat Untuk Healing di Tasikmalaya yang Disukai Muda-Mudi Masa Kini
- Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Berencana Lapor Balik usai Polda Metro Jaya Hentikan Penyidikan
- Sambut HUT Bhayangkara, Polres Garut Gelar Khitanan Massal Bagi Warga Tidak Mampu
- Berkedok Kontrakan, Ternyata Jadi Tempat Jual Obat Terlarang, Polres Garut Ringkus Pelaku
Babak kedua tak banyak berubah; Lewis Miller (menit 61) dan Irvine lagi (menit 89) memperlebar keunggulan, sementara gol hiburan Indonesia dicetak Ole Romeny pada menit 77. Pertahanan Indonesia yang rapuh dan serangan yang tak efektif menjadi sorotan utama.
Shin Tae-yong, yang dikenal dengan pendekatan taktik bertahan disiplin dan serangan balik cepat, mungkin menyaksikan kelemahan yang sama sekali berbeda dari filosofinya. Formasi menyerang Kluivert gagal dijalankan, dan lini belakang tampak kewalahan menghadapi intensitas Australia.