TERASJABAR.ID – Setelah ratusan siswa SMPN 1 Cisarua, kini giliran puluhan siswa SMPN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tercatat 29 siswa SMPN 1 Lembang ini mengeluhkan gejala mual dan pusing setelah menyantap MBG pada Kamis (23/10/2025).
“Ya, jumlahnya ada 29 siswa yang mengeluhkan mual dan pusing seusai mengonsumsi MBG,” kata Kapolsek Lembang AKP Dana Suhenda, Kamis (23/10/2025).
Menurut Dana, siswa yang diduga keracunan itu saat ini langsung ditangani petugas medis Puskesmas Jayagiri, Kecamatan Lembang.
Sebagian siswa, kata Dana, kondisinya sudah membaik dan diizinkan pulang.
“Sebanyak 14 siswa sudah membaik dan boleh pulang. Sementara 14 siswa lain masih ditangani di sekolah . Terus kami pantau kondisi mereka,” ujarnya.
Disebutkan, pihaknya masih memantau perkembangan kasus dugaan keracunan akibat MBG ini. Petugas medis pun masih disiagakan di sekolah untuk menangani jika ada siswa lain yang mengalami ngejala serupa.
“Masih di lokasi, kami pantau kondisi siswa lainnya bersama guru-guru dan petugas medis. Berharap saja siswa yang diduga keracunan MBG tidak bertambah,” ujar Dana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian keracunan MBG di SMP 1 Lembang Desa Jayagiri Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini, terjadi Kamis (23/10/2025) pukul 13.00 WIB.
Puluhan siswa mengalami gejala pusing, mual dan muntah seusai makan MBG dari dapur SPPG sebuah yayasan di Desa di Jalan Maribaya Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang.
Sasaran pengiriman dari SPPG tersebut selain ke siswa SMPN 1 Lembang, SMAN Lembang, siswa SD dan TK Sespim, juga ke sejumlah posyandu untuk balita, bumil serta busui.
Menu MBG antara lain steamed rice, balinese betutu chicken, fried tofu, sauteed pakcoi with garlic dan tropical banana.
Makanan yang terkirim ke SMPN 1 Lembang sebanyak 1.220 porsi sekitar pukul 10.30. Namun usai menyantap MBG, puluhan siswa bertumbangan.
Data terbaru jumlah data siswa yang keracunan 29 siswa. Sebanyak 26 siswa bisa pulang, 2 dirujuk ke Puskesmas Jayagiri dan 1 siswa masih di UKS.***