HRA mengatakan, Kuningan mengambil langkah nyata dalam mengakomodir pelajar bermasalah. Sedikitnya 35 siswa SMP di Kabupaten Kuningan menjalani pembinaan karakter di barak militer selama dua pekan (19 Mei – 2 Juni 2025).
”Pendidikan karakter ini bukan hukuman, melainkan bentuk kasih sayang dalam disiplin, agar anak-anak kita tumbuh jadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan cinta tanah air,” tuturnya.
Tentu saja, tanggung jawab membentuk karakter anak bukan hanya di pundak sekolah atau negara. Orang tua punya peran besar dalam membimbing dan memberi teladan di rumah. Karena membentuk generasi unggul butuh kolaborasi: antara keluarga, sekolah, dan lingkungan, papar HRA.
”Mari kita jaga dan bimbing anak-anak kita bersama, agar mereka tumbuh bukan hanya pintar, tapi juga kuat berdiri di atas nilai-nilai kebaikan dan kebangsaan,” ujarnya.***
Editor: van