Kordinator Solidaritas Pedagang Pasar Kota Bandung, Iwan Suhermawan menyatakan, pihaknya mewakili para pedagang menilai ada banyak kejanggalan di tubuh Perumda Pasar.
“Kami meminta Inspektorat untuk melakukan audit global terhadap Perumda Pasar. Salah satu kejanggalan, ada pasar yang dikerjasamakan, tapi kenapa gaji pegawai Perumda Pasar tidak terbayar. Ini kan patut dipertanyakan,” tutur Iwan.
Menurut Iwan, audit sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kondisi Perumda Pasar. Harus dicek berapa pendapatan mereka, baik dari retribusi, kerjasama dengan pihak ketiga, termasuk retribusi toilet dan parkir.
“Termasuk pendapatan lainnya juga harus diaudit. Mereka (Perumda Pasar) ngomongnya rugi terus, padahal kerjaannya minta retribusi ke pedagang,” jelas Iwan.
Iwan mengungkapkan, contoh lain kejanggalan yang terjadi di tubuh Perumda Jabar. Ia membahas soal revitalisasi Pasar Cihaurgeulis di Jalan PHH Mustopha yang sudah berjalan 7 tahun belum rampung. Akibatnya, para pedagang di pasar itu menjadi korban.
“Kasihan pedagang sudah tujuh tahun di tempat penampungan sementara. Padahal penampungan maksimal tiga bulan jkarena jika kelamaan langganan bisa kabur ” ujar Iwan.