TERASJABAR.ID – Pada hari Minggu, Real Madrid mengadakan Sidang Umum Klub yang dipimpin langsung Presiden Florentino Perez.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah Barcelona, khususnya terkait tuduhan dalam kasus Negreira.
Hampir tiga tahun berlalu sejak pertama kali tersingkap bahwa Barcelona melakukan pembayaran kepada Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden Komite Teknis Wasit (CTA).
Pihak Barcelona menegaskan bahwa pembayaran tersebut tidak melanggar hukum dan tidak berkaitan dengan upaya memengaruhi pertandingan, meski kini mereka menghadapi dakwaan korupsi dalam dunia olahraga.
Real Madrid mengambil sikap tegas dalam kasus ini, dan Perez menyampaikan pandangannya selama pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Barcelona Tanpa Pedri Saat Tantang Chelsea di Liga Champions
Ia menilai tidak masuk akal bahwa Barcelona membayar lebih dari €8 juta kepada seorang pejabat wasit selama 17 tahun, bertepatan dengan periode paling sukses dalam sejarah klub tersebut.
Perez juga menyoroti bahwa Real Madrid menjadi satu-satunya klub yang secara resmi tampil sebagai pihak terkait dalam proses hukum terkait kasus Negreira.
Ia mengkritik empat presiden Barcelona yang menurutnya tetap mempertahankan pembayaran tersebut selama bertahun-tahun.
Ketika ada usulan agar kasus ini dilupakan, Perez menolak, menyatakan bahwa banyak wasit yang terlibat pada periode tersebut masih aktif sehingga kasus itu tidak bisa begitu saja dihapus.
Ia kemudian membandingkan data kartu merah Barcelona dan Real Madrid sebagai gambaran ketimpangan.
Menurutnya, pengusiran pemain sangat subjektif, namun trennya mencolok: di La Liga abad ke-21, Madrid memiliki saldo -2, sementara Barcelona +61.
Di Eropa, perbedaannya tipis, tetapi di era Negreira, saldo kartu merah Barcelona mencapai +49 sedangkan Madrid -1.
Perez menutup dengan mengatakan bahwa publik dapat menilai sendiri situasinya.-***















