Sejak China melarang impor sampah plastik pada 2018 melalui kebijakan National Sword, banyak negara maju mengalihkan pembuangan sampah mereka ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hal ini menjadi salah satu alasan Banks menyebut Indonesia sebagai “tempat sampah dunia.”
Banks juga menyoroti dampak lingkungan di Bali, destinasi wisata populer yang kini menghadapi masalah overtourism dan pengelolaan sampah. Dalam klarifikasinya pada 13 April 2025, ia menyebutkan bahwa ia pernah melihat tumpukan sampah di Bali saat syuting video klip “Count Contessa,” yang menurutnya berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Banks menyebut praktik ini sebagai bentuk “environmental racism,” di mana negara maju membuang sampah ke negara berkembang tanpa mempedulikan konsekuensinya.
- Tersebab Lutut Cedera, Omar Marmoush Absen pada Derby Manchester
- Kylian Mbappé Ungkap Sisi Kelam di Balik Gemerlap Sepak Bola
- West Ham United Sambut Hangat Kembalinya Kiper Fabiański
- Saraswati Undur Diri, Fokus Lanjutkan Perjuangan di Luar Kursi DPR
- Komisi V DPRD Jabar Prihatin Sekaligus Heran, Mengapa Atap SMKN 1 Cileungsi Bisa Roboh
Reaksi Publik dan Klarifikasi
Cuitan Banks telah dilihat lebih dari 3 juta kali, disukai 7,8 ribu orang, dan dibagikan ulang 3,5 ribu kali hingga 14 April 2025. Reaksi warganet terbelah: sebagian setuju dengan Banks dan mengapresiasi kesadaran lingkungannya, sementara yang lain merasa tersinggung dengan cara penyampaiannya. “Azealia bicara kebenaran soal kondisi lingkungan Indonesia,” tulis seorang warganet. Namun, ada juga yang berkomentar, “Liat komen sedih sih. Kekecewaan terhadap negara wajar, tapi kehilangan rasa bela negara adalah hal yang memprihatinkan.”