Adapun di Kabupaten Aceh Tamiang, penyaluran baru dapat dilakukan di KCP Seruway sejak Rabu 17 Desember 2025.
Untuk wilayah lainnya, mulai KCP Tualangcut hingga Pulautiga, penyaluran direncanakan kembali dilaksanakan pada 20 Desember 2025, seiring upaya pemulihan jaringan dan sinyal komunikasi.
Hendra Sari menjelaskan, salah satu tantangan utama di wilayah bencana adalah keterbatasan jaringan seluler.
Sistem penyaluran dengan mode offline tidak dapat berfungsi optimal apabila sinyal benar-benar hilang dan lokasi tidak terdeteksi, sehingga sempat menghambat proses penyaluran di beberapa titik.
“Kami terus melakukan penyesuaian teknis dan koordinasi agar penyaluran bisa segera dilanjutkan begitu kondisi memungkinkan,” katanya.
PT Pos Indonesia memastikan akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah untuk mempercepat pemulihan layanan dan memastikan seluruh penerima manfaat BLTS tetap mendapatkan haknya di tengah situasi darurat.
Sementara itu Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik telah melakukan proses verifikasi dan validasi data penerima bantuan sosial secara menyeluruh.
“Dari target sekitar 35 juta penerima bansos, hasil verifikasi menunjukkan sekitar 28 juta orang yang dinyatakan layak sebagai penerima BLT,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut, penyaluran melalui perbankan Himbara maupun PT Pos Indonesia telah mencapai sebagian besar penerima.
“Dari 28 juta lebih itu, yang sudah disalurkan lewat Himbara maupun PT Pos sudah mencapai lebih dari 90 persen,” katanya.
Mensos menambahkan, total anggaran BLT yang disiapkan pemerintah mencapai sekitar Rp31 triliun, dan hingga saat ini telah tersalurkan sekitar Rp26 triliun.***

















