Ole Romeny memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya di pihak ibu, yang lahir di Medan, Sumatera Utara. Hubungan ini menjadi dasar keputusannya untuk membela Timnas Indonesia.
Pada November 2024, Romeny mengumumkan niatnya beralih kewarganegaraan, meski sebelumnya pernah memperkuat timnas Belanda di level U-15 hingga U-20 dengan 10 caps dan satu gol.
Proses naturalisasinya berjalan mulus, dan pada 8 Februari 2025, ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah mengambil sumpah di London, Inggris.
FIFA menyetujui pergantian asosiasi pada 20 Februari 2025, membuka jalan bagi Romeny untuk debut bersama Timnas Indonesia.
Panggilan pertamanya datang pada 9 Maret 2025 untuk laga kualifikasi melawan Australia dan Bahrain, sebuah momen yang dinanti-nanti oleh suporter Indonesia.
- Suasana Idul Fitri di Wisma Indonesia di Washington DC, Lontong Sayur Jadi Incaran
- Ratusan Peziarah Padati TPU Astana Gede Kuningan
- Pebiliar Azka dan Daffa Kuningan Juara Ramadhan 9 Ball Tournament
- Program 100 Hari Kerja Kuningan Fokus Perbaikan Infrastruktur dan Penyehatan APBD
- Kim Soo Hyun Muncul Pertama Kali ke Publik Usai Skandal: Bantah Pacari Kim Sae Ron Saat di Bawah Umur Sambil Menangis
Debut Mengesankan: Gol Lawan Australia
Romeny menjalani debut internasionalnya pada 20 Maret 2025 melawan Australia di Sydney Football Stadium. Meski Timnas Indonesia kalah telak 5-1, Romeny menjadi satu-satunya pencetak gol untuk Skuad Garuda pada menit ke-78. Gol tersebut lahir dari pergerakan khas striker: menerima umpan silang Kevin Diks, mengontrol bola dengan first touch apik, dan melepaskan tembakan akurat ke gawang kiper Mat Ryan. Meski hasilnya mengecewakan, Romeny menyebut gol itu sebagai “kehormatan besar” dalam kariernya, sekaligus menunjukkan tekadnya untuk bangkit di laga berikutnya.
Pahlawan Kemenangan atas Bahrain
Lima hari berselang, pada 25 Maret 2025, Romeny mengukir sejarah baru di SUGBK. Dalam laga melawan Bahrain, ia mencetak gol tunggal pada menit ke-24 yang memastikan kemenangan 1-0 bagi Indonesia.
Gol ini tercipta berkat kerja sama apik dengan Marselino Ferdinan, rekan setimnya di Oxford United. Menerima umpan terobosan dari Marselino, Romeny dengan tenang memperdaya kiper Ebrahim Lutfalla dalam situasi satu lawan satu.
Selebrasinya dengan gestur tangan di bawah dagu yang ia sebut “Head High” menjadi viral, melambangkan semangat untuk tetap tegak menghadapi tantangan.
Gol tersebut tidak hanya mengantarkan tiga poin penting, tetapi juga menjaga asa Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Romeny terpilih sebagai Man of the Match, mengukuhkan statusnya sebagai striker yang selama ini dirindukan Timnas Indonesia: tajam, klinis, dan penuh determinasi.