Padahal, menurut Agung, pasar baik itu pasar induk maupun pasar tradisional adalah salah satu instrumen untuk menjaga ketahanan pangan nasional, dimana jutaan petani dan produsen bersandar terhadap pasar pasar.
Oleh karena itu, lanjut Agung, pihaknya mendukung penuh rencana Presiden Prabowo untuk membentuk Satgas Sampah di seluruh Indonesia
Disebutkan, dalam pertemuan dengan pengurus Kadin Pusat, Jumat lalu, Zulhas – panggilan Zulkifli Hasan- mengatakan dirinya ditugaskan Presiden untuk menangani masalah persampahan di Indonesia.
Kepada pengurus Kadin, Zulhas blak blakan mengatakan bahwa Presiden mengaku malu di mana Indonesia sebagai bangsa besar kok sampahnya sampai seperti gedung 29 lantai. Dia bertanya gimana Pak Menko? “Saya jawab, Bapak kasih saja Keppres (Keputusan Presiden)’. Dua tahun saya bereskan,” katanya.
Menurut Zulhas, Keppres Satgas Sampah sudah mau jadi, oleh karena itu Zulhas mengajak para pelaku usaha khususnya di Kadin untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
Dia menilai kontribusi pelaku usaha dapat diberikan dengan berinvestasi untuk pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Sampah itu mudah, dan antre yang mau (mengolah) karena menguntungkan, waste to energy. Semua negara sudah pakai begitu, cuma di kita itu ruwet, muter-muter, bertele-tele (pengurusan izin),” kata Zulhas.
Pada kesempatan itu, Zulhas mengajak pelaku usaha untuk ikut berinvestasi dalam pengelolaan sampah menjadi listrik. Setidaknya untuk kapasitas pengolahan sampah 1.000 ton diperlukan investasi sekitar Rp1,5-2 triliun dengan kontrak yang dibuat pemerintah selama 30 tahun.