TERASJABAR.ID – Kepolisian Daerah Jawa Barat melaporkan ada 66 personel mengalami luka-luka saat mengamankan aksi unjuk rasa di Kota Bandung pada Jumat (29/8) hingga Senin (1/9).
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, menyebut sebagian besar korban luka disebabkan oleh lemparan benda tumpul serta bentrokan dengan massa.
“Ada 66 anggota yang terluka, enam di antaranya cukup parah sehingga harus mendapat perawatan intensif hingga tindakan operasi,” ujar Rudi, seperti ditulis Antara pada Rabu, 3 September 2025.
Ia menegaskan, aparat tetap berkomitmen menjaga keamanan sekaligus melindungi hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat.
Ia menambahkan bahwa kepolisian selalu mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis, namun jika terjadi aksi anarkis maka akan ditindak sesuai hukum.
BACA JUGA: Ojol, Warga, TNI-Polri Kompak Bersihkan Sisa Aksi di Bandung
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menambahkan bahwa pihaknya bersama berbagai pihak terkait akan memperkuat pengamanan di titik-titik rawan.
Personel juga akan mendapat dukungan dari TNI, Satpol PP, serta pemadam kebakaran guna mencegah kerusuhan lebih lanjut.
Ia menjelaskan bahwa petugas juga ditempatkan di objek vital untuk mencegah terjadinya perusakan oleh massa.
Menurut Hendra, aksi unjuk rasa kali ini berbeda karena tidak diawali orasi, melainkan langsung diwarnai pelemparan batu, kayu, hingga molotov ke arah petugas.
“Ribuan molotov dari botol miras dan benda besi dilemparkan ke arah aparat. Sejumlah fasilitas umum dan motor yang terparkir juga dibakar,” ungkapnya.-***