
Cileunyi ke Kota Bandung
Sementara itu, meski PMBT ngotot agar wacana KBT segera terbentuk, sejumlah tokoh masyarakat di Cileunyi keukeuh menginginkan wilayah Kecamatan gabung ke Kota Bandung.
Sejumlah tokoh masyarakat tersebut, di antaranya ada kalangan akademisi, mantan pegiat KBT, mantan dan pengurus BPD dan sejumlah ketua RW hingga budayawan, praktisi/pengatan seni.
“Ya betul, Cileunyi gabung ke Kota Bandung realistislah. Selain melihat historis dulu masuk Kecamatan Ujungberung dan lebih dekat ke Kota Bandung, kondisi Cileunyi dari berbagai sisi saat ini sangat memprihatinkan, butuh segera disentuh,” kata Enang Samyu dan Komarudin, mantan pegiat KBT dan BPD ini.
Sedangkan, Yoyon Darsono,
budayawan praktisi dan pengamat seni budaya yang juga dosen seni asal Cinunuk melontarkan pendapat yang sama jika Cileunyi gabung ke Kota Bandung realistis.
“Jujur, melihat kondisi wilayah Cileunyi saya prihatin sejak Cileunyi terpisah dari Kecamatan Ujungberung tahun 1987, hingga saat ini tak ada perubahan padahal perkembangan pembangunan begitu pesat. Ketimbang KBT yang hanya wacana, Cileunyi lebih layak gabung ke Kota Bandung,” ungkap Yoyon.
Pengelola, sekaligus pemilik Sasana Budaya Yoyon (SBY) ini mengatakan, wilayah Cileunyi yang merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Bandung, Sumedang dan Kota Bandung butuh sentuhan segera karena ini jadi etalase.
“Bayangkan, setelah beroperasinya Tol Padalaunyi, Cisumdawu dan kereta cepat Whoosh tidak ditunjang penataan. Jangankan keberadaan alun-alun yang telah lama didambakan hadir di Cileunyi, pembangunan Masjid Besar (Mabes) Cileunyi pun hingga saat ini sekadar wacana,” tandas Yoyon.
Yoyon pun mengungkapkan kondisi kawasan Simpang Susun Cileunyi (kolong jembatan Tol Cisumdawu). “Kawasan ini (kolong jembatan Tol Cisumdawu) kini kian kumuh. Selain jadi terminal bayangan, kios-kios liar dan jadi tempat aksi vandalisme,” ujarnya.
“Bahkan, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi melantik ASN beberapa waktu lalu di tempat kumuh ini. Gerakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini, jika dijabarkan menyindir, sakaligus bentuk keprihatinan terhadap kondisi Simpang Susun Cileunyi,” pungkas Yoyon.***