INI Profil Sarah Keihl, Viral Akibat Postingan Lelang Keperawanan, Ternyata Dia Pengusaha Muda Sukses
Terasjabar.id - Nama Sarah Keihl menjadi viral karena postingan lelang keperawanan untuk didonasikan Covid-19.
Akibatnya, sosoknya pun kontroversial dan menjadi perbincangan di media sosial. Namun, kini ia sudah menghapus postingan tersebut dan meminta maaf.
Dilihat dari biodatanya di berbagai sumber, nama lengkap Sarah Keihl adalah Sarah Salsabila.
Ia dikenal sebagai selebgram. Tak hanya itu, ia juga aktif membuat konten di channel Youtube.
Selain itu, Sarah Keihl dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses.
Ia memiliki sejumlah usaha di Malang. Kesuksesannya dalam berbisnis bahkan sempat diberitakan sebuah media online lokal Malang.
Disebutkan, bahwa Sarah Keihl merintis bisnisnya dari bawah sejak duduk di bangku kuliah.
Wanita cantik kelahiran 29 Maret 1996 ini pernah mengenyam pendidikan di Universitas Brawijaya.
Saat menjadi mahasiswa, ia terus mencari peluang bisnis yang bisa membuat dirinya meraup keuntungan.
Sarah sempat berjualan aksesoris berupa jepit rambut yang tren dipakai orang-orang.
Kemudian, ia juga sempat berbisnis secara online untuk menjual pakaian.
Keuntungan dari jualan tersebut mengantarkan Sarah Keihl terjun di bisnis kuliner.
Kafe-kafe yang didirikannya bahkan hits dan ramai pengunjung. Sebut saja Cotton Inc dan Keylabs Cafe Malang.
Tak hanya itu, ia juga mengelola bisnis Sate Taichan Goreng dan Mie Bangcad.
Bisnis kulinernya ini ada yang berlokasi di Malang, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Selain kuliner, ia juga terjun di bisnis kecantikan, yaitu Hair Repair by Sarah Keihl.
Cari Uang di Masa Sekolah
Dalam salah video yang diunggahnya yang berjudul PERJUANGANKU DARI NOL sampai sukses | @sarahkeihl, Sarah sempat mengungkapkan mengenai kisah masa lalunya.
Sarah bercerita bahwa dirinya berasal dari keluarga yang tergolong mampu.
Jauh sebelum dia lahir, ayahnya telah mapan, punya rumah dan mobil saat menikah dengan ibunya.
Namun, apa yang diperoleh ayahnya itu bukan karena proses yang mudah.
Sarah berujar, ayahnya sejak kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya.
"Jadi dia (ayah saya) bener-bener struggle (kesulitan) dan biayai sekolah sendiri hingga jadi sukses," ujarnya, dikutip TribunJabar.id, Kamis (21/5/2020).
Mulanya, ayah Sarah bekerja di sebuah perusahaan Indonesia, namun ditugaskan di Singapura dan Malaysia.
Namun, singkat cerita, perusahaan tersebut bangkrut.
Sarah dan keluarga yang sempat tinggal di Gresik dan Surabaya, akhirnya harus pindah ke Malang.
"Kita pindah ke Malang, ngerintis dari nol lagi, papahku buka usaha tekstil," katanya.
Saat masa keluarganya berbisnis tekstil itu lah, Sarah mulai mengasah salah satu bakatnya, yaitu berjualan.
Dia kerap menjaga toko kain milik keluarganya.
"Waktu ada orang yang datang mau beli, kalau aku yang jaga, pembelinya suka nanya, 'yang jual mana, orang tuanya mana', mereka kaya kaget gitu. Jadi aku bisa, aku dapat selling banyak juga," katanya.
Tak hanya itu, saat masih duduk di bangku SD, Sarah juga kerap berjualan binder.
Dari situ, dia merasa bahwa ayahnya merupakan tipe pendidik yang keras.
Tak mudah bagi dirinya untuk mendapatkan suatu barang yang diinginkan, apalagi barang mahal.
"Bahkan papah aku bilang, kalau misalnya kamu butuh sesuatu yang lebih, ya kamu (harus) kerja (keras)," ujarnya.
Sarah pun mulai rajin ikut lomba, seperti lomba menari, model, MC dan lain sebagainya.
Awalnya, setiap perlombaan dia selalu kalah.
Namun, berkat latihan yang keras, dia akhirnya berhasil.
"Setiap perlombaan akhirnya selalu menang terus. Nyanyi, nari, senang banget bisa menghasilkan (uang buat) keluarga sendiri," ujar Sarah.
Siapa sangka, saat masa SMA, musibah kembali menimpa keluarga Sarah.
Pernah suatu ketika rumahnya dikepung oleh massa.
Kendati demikian, dalam video, Sarah tak menjelaskan secara detil masalah apa yang menimpa keluarganya.
"(Waktu itu) teman aku lagi kecelakaan, aku nganterin dia, jadi posisinya aku ada di RS. Terus mama aku telpon, 'halo Sar, jangan pulang, rumah kita dikepung'. Hah dikepung apa? Aku bingung juga kan. (Terus mama bilang) rumah kita mau dibakar," ujarnya.
Masalah lain mulai muncul menimpa keluarganya setelah itu.
Adiknya sakit, kondisi ekonomi keluarganya jatuh.
Namun, Sarah tak tinggal diam.
"Dan akhirnya aku nge-MC, jadi model katalog baju, di stasiun televisi, ngisi-ngisi talent mereka. (Aku) merasa bersyukur bisa dapat uang sendiri," ujarnya.
(Tribunjabar.id)