Sekelompok Anak Teriak Lihat Jasad Bocah 10 Tahun Tergantung, Terkuak Kejadian Nahas yang Menimpanya

Sekelompok Anak Teriak Lihat Jasad Bocah 10 Tahun Tergantung, Terkuak Kejadian Nahas yang Menimpanya
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Senin, 18 Mei 2020 12:48 WIB

Terasjabar.id - Sekelompok anak kecil warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Timur, melihat hal yang tak terduga.

Saat sedang bermain, sekelompok anak kecil ini melihat jasad bocah perempuan tergantung dengan seutas tali, Kamis (14/5/2020) sekira pukul 14:30 Wita.

Bocah berusia 10 tahun itu sudah dalam keadaan tak bernyawa tergantung di ventilasi sebuah indekos.

Melihat hal tersebut, sontak sekelompok anak ini berteriak minta tolong.

Teriakan ini membuat warga di sekitar langsung menghampiri sumber suara.

"Saat itu, anak-anak tersebut melihat korban dalam keadaan tergantung di depan kamar indekosnya," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota AKP Hasnun dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/5/2020).

Warga yang melihat jasad tergantung itu langsung melaporkan ke polisi.

Saat itu, orangtua yang berinial M (30) dan IS (27) dan dua saudara korban yang diketahui berinisial P ini sedang ke pasar.

P ditinggalkan di indekos bersama adik bungsunya.

"Kedua orangtua korban saat kejadian tak ada di TKP. Mereka baru mengetahui anaknya tewas setelah dihubungi warga," sambung Hasnun.

Apa yang terjadi pada bocah malang tersebut?

Setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya terungkap kejadian nahas yang dialami P.

Korban diduga tewas setelah diperkosa dan dianiaya lalu digantung.

"Hasil olah TKP sementara bahwa yang bersangkutan terlihat ada unsur dibunuh dengan sengaja," ucap Kapolres Bima Kota AKPB Haryo Tejo Wicaksono SIK, saat konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (16/5/2020) malam.

Hal itu, kata Haryo, setelah pihaknya menerima hasil visum dari rumah sakit terkait kematian anak di bawah umur asal NTT itu.

Dia mengatakan, dari hasil visum awal yang dilakukan pihak rumah sakit, di tubuh mayat korban terdapat sejumlah luka gores.

Beberapa bagian tubuhnya juga mengalami luka memar.

Selain itu, dalam hasil pemeriksaan juga ditemukan cairan aneh di alat vital korban.

Tak hanya itu, polisi juga membeberkan jika dari hasil visum diketahui di sekitar bagian intim korban terdapat tanda-tanda kekerasan.

"Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik," ujarnya.

"Untuk memperdalam tersebut, kami membawa almarhum ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB untuk dilakukan visum lebih lanjut," sambungnya.

Terduga pelaku kenal baik dengan keluarga korban

Sebelum ditemukan tewas, P diduga diperkosa terlebih dulu oleh terduga pelaku berinisial PA (37).

Dikatakan Haryo, diduga ada perlawanan yang dilakukan P hingga terjadilah aksi penganiayaan.

"Korban ini dilakukan pemerkosaan terlebih dahulu. Kemudian ada perlawanan sehingga terjadi penganiayaan," ungkapnya.

"Namun ketika digantung, korbnan masih dalam keadaan hidup, cuma keadaannya sudah pingsan," sambung Haryo.

Masih menurutnya, ia menduga P diperkosa dan dianiayya sebelum akhirnya digantung pelaku di atas tali kemuran.

Saat ini, terduga pelaku PA warga asal Ruteng, Manggarai, NTT sudah diamankan dan masih dimintai keterangan.

Pelaku diketahui tinggal satu indekos dengan keluarga korban di kelurahan Tanjung, Kota Bima.

Bahkan menurut Haryo, antara terduga pelaku dan orangtua korban memiliki hubungan yang sangat dekat.

Pasalnya keduanya satu kampung halaman yakni dar Manggarai, NTT.

Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian yang menimpa P.

Diperkosa ayah kandung ratusan kali

Kejadian pemerkosaan lainnya terjadi di Jambi.

Seorang bapak berinisial SD (42) di Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Jambi tega menyetubuhi anak kandungnya, XYZ yang berusia belasan tahun.

Bukan hanya sekali, perbuatan keji itu dilakukan pelaku lebih dari 100 kali.

Wakasat Reskrim Polresta Jambi, Iptu Irwan menjelaskan, pelaku berulang kali menyetubuhi anak kandungnya sejak 2017 hingga 29 Januari 2020.

TONTON JUGA:

"Kejadian awal tahun 2017 dan aksi pelaku yang terakhir menyetubuhi anaknya 29 Januari 2020. Pelaku sudah lebih dari 100 kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri, layaknya pasangan suami istri," tutur Wakasat Reskrim Polresta Jambi, Iptu Irwan SH.

Irwan menyatakan, SD nekat menyetubuhi anak kandungannya pertama kali pada 2017.

Kemudian, aksinya kembali dilakukan saat istri pelaku sedang sakit keras dan hanya terbaring di atas kasur.

SD (42), warga Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, yang menyetubuhi anak kandung lebih dari 100 kali

Pada 31 Januari 2018 lalu, istri pelaku meninggal dunia dan sejak saat itu pelaku tidak bisa melakukan hubungan suami istri.

"Pelaku sering melihat korban mandi, sehingga pelaku nafsu dan menyetubuhi korban," sebut Wakasat Reskrim.

Alasan pelaku

SD mengaku nekat berbuat bejat karena bingung untuk menyalurkan hasrat birahinya setelah istrinya sakit lalu meninggal dunia.

Hasil Penyelidikan Polisi, SD (42) Setubuhi Anak Kandung Lebih 100 Kali dalam 2 Tahun

"Karena istri saya sudah meninggal, dan saya sebagai lelaki normal ingin seperti pasangan suami-istri lainnya. Tapi tidak kesampaian bang, dan saya juga menyesal bang atas perbuatan saya ini,” ucap SD.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNJAMBI/KOMPAS)



pembuuhan pemerkosaan ntt jasad gantung


Loading...