Sejumlah Beras Bantuan yang Disalurkan Oleh Bulog Untuk Kabupaten di Jawa Barat Berkualitas Buruk, Dedi Mulyadi Minta Bulog Berikan Beras yang Bagus

Sejumlah Beras Bantuan yang Disalurkan Oleh Bulog Untuk Kabupaten di Jawa Barat Berkualitas Buruk, Dedi Mulyadi Minta Bulog Berikan Beras yang Bagus
(Tribunjabar.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 17 Mei 2020 11:02 WIB

Terasjabar.id - Sejumlah beras bantuan dari Kemensos yang disalurkan oleh Bulog untuk kabupaten di Jawa Barat berkualitas buruk dan tak layak dikonsumsi. Pemkab Purwakarta dan Pemkab Karawang pun mengembalikan beras tersebut.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari dapil Purwakarta-Karawang-Bekasi, Dedi Mulyadi yang menemukan beras berkualitas buruk itu menyayangkan hal itu bisa terjadi.

"Kan ini beras yang dibeli oleh uang negara, ya uang rakyat juga, artinya tidak gratis. Kalau mau berikan ke rakyat, ya harus beras yang bagus dong," kata Dedi, sambil menunjukkan sampel beras yang dikembalikan Dinsos Purwakarta di Gudang Bulog Purwakarta, Minggu (17/5/2020).

Untuk memastikan kualitas beras layak konsumsi, Dedi meminta Bulog meningkatkan proses quality control (QC) beras sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Pemeriksaannya harus karung-perkarung. Ini untuk menjaga kualitas beras agar tetap sesuai ketentuan dan layak konsumi. Jangan sampai masyarakat diributkan oleh kualitas beras yang akan mereka makan," kata Dedi.

Beras Bulog berkualitas buruk untuk warga
Beras Bulog berkualitas buruk untuk warga (istimewa)

Menurut mantan Bupati Purwakarta itu dalam setiap pengadaan beras yang dilakukannya, Bulog hendaknya tetap mengikuti prosedur ketat sesuai standar pengelolaan bahan pangan.

Pengawasan mutu beras hendaknya tidak hanya dilakukan saat beras masuk ke Bulog. Tapi beras yang sudah tersimpan di dalam gudang juga terus dirawat dengan cara standar pengawasan mutu.

"Dulu, sebelum dikeluarkan, beras diperiksa setiap karungnya dengan cara dicolok dengan pipa besi untuk memastikan kondisi beras," kata Dedi.

Dedi mengatakan, karena stok yang dikelola Bulog jumlahnya banyak, bahkan mencapai jutaan ton, potensi kerusakan pada beberapa karung yang disimpan pasti ada.

"Jika disimpan terlalu lama, kualitas beras berpotensi menurun. Beras adalah komoditas yang mudah rusak karena dalam setiap butiran masih ada unsur-unsur kimia yang bisa mempengaruhi perubahan fisiologis," ujarnya.

Terpisah melalui ponselnya, Direktur Komersial Bulog Mansur Siri berjanji akan memperbaiki pengawasan mutu beras, sebelum didistribusikan.

"Berkaitan dengan adanya kerusakan atau anggap saja penurunan kualitas beras dari Bulog, kita pastikan hal itu bukan merupakan faktor kesengajaan," kata Mansur.

Untuk diketahui, sebanyak 1 ton sample beras dari Bulog itu diperuntukan bagi 10.000 KK di 6 Kecamatan kabupaten Purwakarta yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikembalikan oleh Pemkab Purwakarta. Pasalnya, kualitas beras tersebut dianggap tidak layak konsumsi.


Disadur dari Tribunjabar.id

Beras Bantuan Bulog Kemensos Dedi Mulyadi Pandemi Virus Corona


Loading...