Terbiasa Hidup Bersih dan Bersosialisasi, Roy Kiyoshi Tak Betah di Penjara

Terbiasa Hidup Bersih dan Bersosialisasi, Roy Kiyoshi Tak Betah di Penjara
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Mei 2020 10:28 WIB

Terasjabar.id - Artis Roy Kiyoshi tidak betah berada di penjara.

Setiap bertemu dengan pengacaranya, Henry Indraguna, ia bertanya kapan bisa keluar.

Henry mengatakan kliennya stres berat selama mendekam di penjara atas kasus dugaan kepemilikann dan penyalahgunaan psikotropika.

Kehidupan Roy Kiyoshi sebelum di penjara berbeda sekali sehingga ia kesulitan beradaptasi.

"Saya ketemu kondisinya stres lah ya, kalau Roy kan enggak ngerti hukum ya. Jadi paling dia menanyakan kapan bisa keluar ya gitu doang kita enggak bisa jawab lah," kata Henry Indraguna ketika dihubungi awak media, Selasa (12/5/2020) malam, dikutip dari Tribunnews.

Selama berada di penjara, Roy Kiyoshi merasa tidak nyaman.

Ada beberapa hal yang dikeluhkannya.

Ia ingin sekali keluar dari penjara. Henry mengatakan Roy Kiyoshi adalah orang berjiwa sosial tinggi sehingga senang bersosialisasi dengan banyak orang.

Oleh sebab itu, Roy Kiyoshi tidak betah di penjara.

Terlebih Roy Kiyoshi senang hidup bersih dan hal tersebut sangat berbeda saat di dalam penjara.

Roy Kiyoshi pun terbiasa tidur di ruangan ber-AC.

soal makanan pun dikeluhkan Roy Kiyoshi. Ia seorang vegetarian sehingga kesulitan makan makanan di penjara.

"Dia (Roy) kan orangnya sosial, dia vegetarian, di situ udah cukup sulit yaa. Yang kedua dia kan tidur biasanya bersih AC gitu kan di dalam kan gak ada," ucapnya.

Roy Kiyoshi yang ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019)
Roy Kiyoshi yang ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019) (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Kemudian, ketidak nyamanan Roy diakui oleh Henry, kliennya tak bisa berkomunikasi dengan makhkuk astral atau tak kasat mata.

"Yang ketiga dia suka kayak gaul sama dunia lain, ya sulit lah. Jadi itu lah yang jadi masalah akhirnya enggak bisa tidur lagi di dalam," jelasnya.

Menurut pengakuan Roy kepada Henry, didalam penjara Polres Metro Jakarta Selatan banyak sekali makhluk halus dari dunia lain.

"Makanya Roy setiap malam tidak bisa tidur karena diganggu (makhluk halus)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Henry Indraguna sudah menyampaikan kegelisahan Roy Kiyoshi yang sering diganggu makhluk halus didalam penjara.

Hanya saja, Henry menegaskan kalau penyidik tidak menanggapinya dengan baik dan menganggap hal itu hanya guyonan saja.

"Penyidik cuman ketawa aja. Karena mereka enggak memahami kondisi Roy dengan kelebihannya. Makanya kami berharap aseamen Roy dikabulkan agar bisa di rehabilitasi," ujar Henry Indraguna.

Jalani Assessment

Assesment dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta, Rabu (13/5/2020) di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Kuasa hukum Roy Kiyoshi Henri Indraguna mengatakan assessment dilakukan di Markas Polres Metro Jakarta Selatan. Pasalnya, Roy sedang sakit.

"Jadi diasesment tapi dilakukanya di Polres Metro Jakarta Selatan, karena Roy kurang sehat badan," ujar Henri di Jakarta.

Hasil assessment akan keluar dalam kurun waktu dua sampai tiga hari. Hasil tersebut akan menentukan apakah Roy layak menjalani rehabilitasi atau tidak.

"Sekarang ini assessment Roy masih berlangsung, ada di dalam Polres bersama Tim BNNP," terang dia.

Roy Kiyoshi ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan obat-obatan yang masuk dalam golongan psikotropika.

Roy ditangkap di kediamannya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/5/2020) sore.

Saat penangkapan, polisi menyita barang bukti 21 pil psikotropika. Saat dilakukan tes urine, Roy Kiyoshi pun dinyatakan positif benzodizaepine.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, Roy Kiyoshi awalnya mengonsumsi obat-obatan jenis psikotropika dengan resep dokter.

Kemudian, dia berhenti konsultasi dengan dokter terkait penggunaan psikotropika dan membelinya secara online tanpa resep dokter.

Berdasarkan pengakuan sementara, Roy mengonsumsi psikotropika itu untuk mengatasi masalah gangguan tidur yang dihadapinya.

"Sebenarnya dia tiga tahun lalu sudah konsumsi. Sejak tahun 2019 dia berhenti konsultasi, lalu dia beli online. (Alasan konsumsi) cuma kelelahan saja, susah tidur saja," kata Vivick saat dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).

Menurut Vivick, polisi selanjutnya akan memeriksa dokter yang diduga memberikan resep penggunaan psikotropika kepada Roy Kiyoshi.

Roy sebelumnya mengajukan permintaan rehabilitasi kepada Polres Metro Jakarta Selatan. Penyidik akan memutuskan berdasarkan hasil assessment.

Henri mengatakan, Roy hanya mengonsumsi Dumolid (obat untuk mengatasi insomnia berat).

Menurut Henri, Roy mengonsumsi obat Dumolid karena susah tidur terutama selama pemberlakuan work from home.

"Permasalahannya Roy itu sejak kejadian WFH ini kan enggak bisa tidur. Karena tidak bisa tidur maka mengonsumsi obat tidur itu," tambah dia.

(Tribunjabar.id)

Roy Kiyoshi Dugaan Penyalahgunaan Narkoba Polres Jakarta Selatan Paranormal Penjara


Loading...