Diikuti Presiden hingga Gubernur Anies, Live Streaming Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan di TVRI

Diikuti Presiden hingga Gubernur Anies, Live Streaming Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan di TVRI
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Mei 2020 09:52 WIB

Terasjabar.id - Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Maruf Amin, Menteri Agama Fachrul Razi hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti acara doa kebangsaan dan kemanusiaan yang digelar Kamis (14/5/2020).

Acara ini juga diikuti tokoh nasional dan tokoh lintas agama.

Anies Baswedan juga mengajak kepada pimpinan dan anggota forum kerukunan umat beragama provinsi DKI Jakarta dan pimpinan anggota majelis tinggi agama di provinsi DKI Jakarta, serta  para pemimpin dan anggota lembaga keagamaan di provinsi DKI Jakarta serta para tokoh agama masyarakat dan seluruh masyarakat DKI.

Doa bersama ini akan disiarkan langsung di TVRI pukul 09.30 sampai selesai di rumah masing-masing.

Pengumuman ini disampaikan Anies Baswedan lewat Seruan Gubernur DKI Jakarta yang dikeluarkan pada Rabu (13/5/2020).

Jika tak sempat menonton dari Televisi, Anda bisa ikuti di live streaming berikut ini

LINK DOA BERSAMA

LINK

LINK

Kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan Hari Doa Sedunia.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan Indonesia bebas dari Covid-19."

"Sekaligus membangkitkan kepedulian dan rasa kemanusiaan bangsa dalam menghadapi paendemi global ini," ujar Ketua Pelaksana Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan Nifasri melalui keterangan tertulis, Selasa (12/5/2020).

Nifasri mengungkapkan, ada enam tokoh agama yang akan memimpin Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan.

Yakni, Prof Quraish Shihab, Pdt Ronny Mandang, Ignatius Kardinal Suharyo, Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba, Sri Panyavaro Mahatera, dan Xs  Budi S Tanuwibowo.

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama ini berharap, kegiatan yang akan dilaksanakan secara virtual ini juga dapat diikuti oleh seluruh umat beragama di Indonesia.

"Kami berharap, meskipun dari rumah, seluruh umat dapat mengikuti doa bersama dengan menyaksikan siaran live ini," harap Nifasri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengumumkan bahwa masih ada penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (13/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 15.438 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Jumlah tersebut disebabkan adanya 689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hal ini diumumkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.

"Kasus konfirmasi positif yang kita dapatkan hari ini bertambah 689 orang, sehingga totalnya 15.438 orang," ujar Yurianto.

Adapun, jumlah tersebut terdiri dari 15.243 orang yang diketahui positif virus corona berdasarkan pemeriksaan polymerase chain reaction dan 195 orang berdasarkan pemeriksaan tes cepat molekuler.

Dalam periode yang sama, data pemerintah juga memperlihatkan ada penambahan 224 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Mereka sudah menjalani dua kali pemeriksaan spesimen dan dinyatakan negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien yang sembuh kini ada 3.287 orang.

Namun, masih ada kabar duka dengan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 21 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan mengidap Covid-19 dalam sehari.

Penambahan itu menyebabkan secara akumulatif ada 1.028 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Inilah data-data yang kami dapatkan. Yang kami yakini penularan di masyarakat masih terjadi," ujar Yurianto.

Pemeriksaan spesimen

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto. (BNPB)

Menurut Achmad Yurianto, kasus Covid-19 tercatat di 379 kabupaten/kota dari 34 provinsi atau semua provinsi yang ada di Indonesia. Pemerintah juga telah berupaya meningkatkan pemeriksaan spesimen terkait Covid-19.

Hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan 169.195 spesimen dari 123.572 orang. Artinya, satu orang menjalani lebih dari satu kali pemeriksaan spesimen.

Secara khusus, diketahui bahwa ada 168.557 spesimen yang diperiksa dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan 638 spesimen berdasarkan tes cepat molekuler.

Dari jumlah 123.572 orang yang diperiksa, diketahui bahwa ada 15.438 orang yang hasilnya positif, dan 108.134 orang yang hasilnya negatif.

Pemeriksaan ODP dan PDP

Selain itu, Yuri juga memaparkan ada 256.999 orang yang saat ini berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Jumlah OPD itu naik 4.438 orang dari sehari sebelumnya.

Kemudian, diketahui ada 33.042 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlah PDP ini bertambah 895 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

(Tribunjakarta.com)

Virus Corona Doa Bersama kebangsaan dan Kemanusiaan TVRI


Loading...