Trump Kembali Selisih Paham dengan Ahli soal Cabut Lockdown

Trump Kembali Selisih Paham dengan Ahli soal Cabut Lockdown
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Mei 2020 09:14 WIB
Terasjabar.id -- Presiden Donald Trump kembali mempertegas ketegangan dengan penasihat medis Anthony Fauci terkait rencana untuk mencabut penguncian wilayah (lockdown) di tengah merebaknya penyebaran virus corona.

Kali ini, perbedaan pendapat antara keduanya terkait rencana untuk mengizinkan kembali aktivitas belajar di sekolah. Perbedaan pendapat terjadi soal rencana untuk membuka kembali sekolah dan perguruan tinggi di bulan September.

Fauci memperingatkan Trump untuk melonggarkan lockdown dengan sangat hati-hati dan tidak cepat-cepat mencabut pembatasan. Sebaliknya, Trump mengatakan mengatakan jika ucapan Fauci 'tidak dapat diterima'.

"Kami membuka kembali negara kami, orang-orang menginginkannya kembali dibuka, sekolah-sekolah akan dibuka kembali," ujar Trump kepada awak media di Gedung Putih seperti dilansir AFP.

Fauci, pakar penyakit menular di Amerika Serikat menjadi penasihat utama Trump selama masa pandemi corona. Ia mengingatkan jika pencabutan lockdown dilakukan terlalu cepat bisa membawa konsekuensi sangat serius bagi negara.

"Ada risiko nyata bahwa Anda akan memicu wabah yang mungkin tidak dapat Anda kendalikan, dan bahkan membuat Anda tidak bisa kembali memulihkan ekonomi," ujarnya saat berbicara di hadapan panel Senat pada Selasa (12/5).


Ucapan Fauci ini merujuk pada adanya kemungkinan virus bisa kembali menyebar jika pemerintah berkeras mencabut lockdown demi memulihkan kembali kondisi perekonomian.

Ia mengatakan rencana pembukaan sekolah dan perguruan tinggi pada September terlalu cepat. Fauci memperkirakan baru bakal menguji kemanjuran vaksin corona pada Desember.

Trump beberapa kali berselisih paham dengan Fauci di tengah upaya menekan laju penularan virus corona di AS. Dalam sebuah kesempatan di awal Maret, Fauci sempat menentang ucapan Trump terkait jadwal vaksin corona yang diklaim telah siap dalam hitungan bulan.

readyviewed Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi di dunia. Data Worldometers mencatat saat ini AS memiliki 1.428.902 kasus dengan 85.095 kematian dan 307.893 pasien sembuh.



(AFP/evn/CNN)

Presiden Amerika Serikat Virus Corona LockDown


Loading...