Lebaran, Arab Saudi Lockdown dari 23-27 Mei 2020, Pelanggar Akan Didenda Rp 800 Juta atau Penjara

Lebaran, Arab Saudi Lockdown dari 23-27 Mei 2020, Pelanggar Akan Didenda Rp 800 Juta atau Penjara
AFP Umat Muslim beribadah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (13/3/2020). Umat Islam bergembira maktab Masjidil Haram kini juga dibuka sehingga umat Islam bisa tawaf.
Editor: Malda Hot News —Kamis, 14 Mei 2020 08:46 WIB

Terasjabar.id - Arab Saudi akan memberlakukan jam malam nasional sepanjang hari selama libur Idul Fitri pada akhir Mei ini.

Kementerian Dalam Negeri pada Selasa (12/5/2020) lalu mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Dikutip dari Arabian Bussines, keputusan untuk menutup negara pusat peradaban Islam ini selama Idul Fitri bertepatan saat angka infeksi melonjak di sana. 

Presiden Joko Widodo bersama keluarga melakukan ibadah Umroh di Mekah, Arab Saudi, Senin (15/4/2019). Jokowi beribadah ke tanah suci saat masa tenang kampanye, sebelum hari pencoblosan pada 17 April mendatang. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo bersama keluarga melakukan ibadah Umroh di Mekah, Arab Saudi, Senin (15/4/2019). Jokowi beribadah ke tanah suci saat masa tenang kampanye, sebelum hari pencoblosan pada 17 April mendatang. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV (TRIBUN/BIRO PERS/LAILY RACHEV)

Kerajaan Arab Saudi melaporkan jumlah kasus infeksi tertinggi di wilayah Teluk.

Alhasil ini membuat pihak kerajaan bertindak cepat untuk menutup negara dan memutus rantai penyebaran corona.

Kemendagri para pers rilisnya mengatakan, kuncian secara penuh akan kembali diberlakukan di seluruh negeri mulai 23 Mei hingga 27 Mei 2020.

Periode ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri setelah satu bulan berpuasa.

Selain itu, pertemuan lebih dari 4 orang dilarang sebagaimana diatur dalam arahan yang rilis pada Kamis (7/5/2020) lalu.

Oknum yang melanggar aturan ini akan dikenakan tindakan disipliner.

Pekan lalu, kementerian mengatakan bahwa orang yang melanggar karantina akan didenda 200.000 riyal setara Rp 793 juta atau penjara selama dua tahun.

Selain itu orang yang sengaja menyebarkan virus ini akan didenda 500.000 riyal sekira Rp 1,2 miliar, sebagaimana dikutip dari Gulf Bussines

Kementerian meminta masyarakat untuk mengamati jarak sosial dan mematuhi instruksi terkait persyaratan keselamatan kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pengumuman ini juga memperjelas aturan yang akan tetap berlaku hingga akhir Ramadan.

Kegiatan komersial dan ekonomi yang diizinkan untuk kembali beroperasi sesuai arahan yang dikeluarkan pada tanggal 25 April, sekarang akan diizinkan untuk terus beroperasi dalam pedoman yang ditetapkan hingga 22 Mei.

Dapat diingat bahwa Saudi telah mengizinkan beberapa bisnis termasuk mal dan pengecer grosir dan toko dagang dibuka kembali dari Minggu (26/4/2020) hingga Rabu (13/5/2020) mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore.

Sebelumnya, sebagian besar wilayah kerajaan dikunci penuh, tetapi bulan lalu pemerintah melonggarkan jam malam antara jam 9 pagi dan 5 sore.

Mal-mal dan pertokoan telah diizinkan untuk dibuka kembali, kecuali di hotspot utama termasuk kota suci Mekkah.

Lantaran Mekkah mengalami lonjakan kasus infeksi yang cukup signifikan meski sudah dibatasi aksesnya.

Pada Selasa lalu, kementerian kesehatan merilis jumlah kematian Covid-19 meningkat menjadi 264 dan mengonfirmasi infeksi menjadi 42.925, sementara 15.257 orang telah pulih.

Kerajaan juga akan mencegah akses masuk dan keluar dari kota-kota dan lingkungan yang telah diisolasi.

Jenazah korban covid-19 di Madinah dimakamkan di Pemakaman Al Baqi (2)
Jenazah korban covid-19 di Madinah dimakamkan di Pemakaman Al Baqi (2) (Twitter @yasserayt)

Sebelumnya pada Mei ini, Saudi memberlakukan kuncian 24 jam di Dammam, ibukota Provinsi Timur kerajaan.

Pihak pemerintah memutuskan untuk melarang masuk dan keluar dari kota industri ke-2 itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pada 12 Mei, Saudi telah mengumumkan 1.911 kasus Covid-19 baru.

Kota Riyadh memimpin dengan 443 kasus, diikuti oleh Mekkah 403 kasus, dan Jeddah 306 kasus.

Hingga Kamis (14/5/2020) ini, Worldometers mencatat 44.830 infeksi di Arab Saudi.

Namun jumlah kematian di negara dengan dua kota suci umat Islam ini cukup rendah yakni 273.

Sementara itu, sebanyak 17.622 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)



Lebaran arab Saudi Virus Corona Denda Penjara


Loading...