Bantu Cegah Tenaga Medis Terpapar Covid-19, ITB Kembangkan Alat Disinfeksi, Begini Cara Kerjanya

Bantu Cegah Tenaga Medis Terpapar Covid-19, ITB Kembangkan Alat Disinfeksi, Begini Cara Kerjanya
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 12 Mei 2020 15:04 WIB

Terasjabar.id - Kasus tenaga medis dan dokter terinfeksi COVID-19 saat bertugas beberapa kali terjadi, meskipun telah dilengkapi dengan APD yang sesuai dan juga prosedur pemakaian yang baik.

Tim menganalisis, kemungkinan paparan terjadi dari pengelolaan Alat Pelindung Diri ( APD) yang digunakan, baik saat berinteraksi dengan pasien maupun saat berganti APD.

APD yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yakni sekali pakai (disposable) dan pakai ulang (reusable).

Melihat kondisi tersebut, tim ITB mengembangkan perangkat untuk desinfeksi APD pakai ulang dan pretreatment APD sekali pakai dengan ketua Peneliti Ir. V. Sri Harjati Suhardi, Ph.D., atau yang lebih akrab dipanggil Renni Suhardi dari Prodi Mikrobiologi, SITH ITB bersama dosen dan alumni ITB yakni Intan Taufik (Biologi ’93, dosen Prodi Mikrobiologi SITH). Ir. Suharso Hermawan (Teknik Elektro ‘82), Ir. Eddy Soentjahjo (Teknik Kimia ‘82), dan Ir. Edy Sucipto (Teknik Elektro ‘89), Ahmad Benyamin (FT82). Penelitian ini didanai oleh Program COVID-19 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) ITB.

Perangkat disinfeksi dan pretreatment tersebut menggunakan ozone gas sebagai disinfektan.

Renni mengatakan, alat yang diusulkan tersebut akan dibuat dua jenis sesuai tujuannya, yakni kabut ozon (ozone mist) untuk APD pakai ulang, misalnya baju hazard, face shield dan kacamata safety, setelah digunakan.

Sedangkan gas ozon untuk pretreatment APD sekali pakai, misalnya masker dan sarung tangan, sebelum dibuang.

“Keduanya menjadi alat yang efektif karena dapat membunuh virus dalam waktu hitungan mulai dari tujuh atau sepuluh detik sesuai kajiannya dalam disinfeksi mikroorganisme,” kata Renni dalam siaran pers ITB yang diterima Tribun, Selasa (12/5/2020).

Renni mengatakan, dalam penggunaannya, alat berbasis ozon sebagai disinfektan ini tidak terjadi kontak langsung dengan manusia, karena hanya memerlukan APD dan pakaiannya saja yang disimpan di kontainer yang tertutup rapat.

Pertimbangan pemilihan ozon sendiri karena dengan konsentrasi yang tepat adalah desinfektan yang aman bagi manusia, tidak meninggalkan residu karena ozone akan ditransformasikan kembali menjadi O2 (oksigen), dan tidak ada bahan habis (consumables) yang harus dibeli selama pemakaian.

"Kini alat tersebut sudah dalam tahap prototipe dan siap diluncurkan untuk produksi massal. Harapannya alat kontainer pembersih dan sterilisasi APD ini menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah perlindungan tenaga medis dan manajemen rumah sakit," katanya.

Saat pandemi ini, karya anak bangsa sudah banyak membantu, seperti ventilator atau alat pernapasan yang diberi nama Vent-I. Ventilator tersebut merupakan karya anak negeri yang dibuat melalui kerjasama Yayasan Rumah Amal (Salman ITB), dosen, mahasiswa dan alumni Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad).

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan alat ini adalah Telkomsel yang ikut berpartisipasi menghadirkan 10 Vent-I. Beberapa Ventilator yang akan dibagikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Jabotabek Jabar.

Senior Vice President West Area Telkomsel Agus Setia Budi mengatakan Telkomsel berkomitmen akan selalu hadir untuk negeri, apalagi ditengah-tengah pandemi Covid-19 yang ada di Indonesia.

Melalui program tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel telah menyerahkan bantuan ribuan APD dan beberapa Ventilator.

Sebanyak 1.500 APD yang merupakan pengadaan gelombang pertama berupa pakaian pelindung seperti hazmat untuk tenaga medis telah dibagikan ke beberapa RS Rujukan Covid yang ada di wilayah Jabotabek Jabar seperti RSUP Fatmawati Jakarta, RSU Bhayangkara, RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUD Bekasi, RSUD Kabupaten Serang, RSUD Kota Bogor dan beberapa rumah sakit di 10 titik kantor cabang/Branch Telkomsel di wilayah Jabotabek Jabar.

Di samping itu Telkomsel juga telah membagikan 3000 masker non medis untuk masyarakat serta petugas pelayanan dan outlet Telkomsel. Sedangkan 10 ventilator besutan anak negeri akan dibagikan melalui Yayasan Rumah Amal (Salman ITB).

“Kami berterimakasih dan memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan dan petugas medis yang telah berjuang digaris terdepan mengatasi pandemi Covid-19 ini. Dan kami juga yakin bahwa seluruh masyakarat Indonesia juga turut bahu-membahu ikut membantu melawan pandemi ini bersama, " katanya. (siti fatimah/Tribunjabar.id)


Covid 19 ITB APD


Loading...