Pria Korsel Diduga Tularkan Corona ke 50 Orang Saat Clubbing, Jadi Super Spreader Kedua?

Pria Korsel Diduga Tularkan Corona ke 50 Orang Saat Clubbing, Jadi Super Spreader Kedua?
(Foto: Wowkeren.com)
Editor: Admin Hot News —Senin, 11 Mei 2020 15:58 WIB

Terasjabar.id –  Beberapa waktu lalu Korea Selatan sudah mengklaim negaranya bebas transmisi lokal. Dengan demikian, mereka hanya berjibaku dengan kasus impor alias pasien-pasien positif yang tertular di luar negeri.

Namun belakangan klaim itu terbantahkan usai seorang pria dilaporkan menularkan virus Corona hingga ke sekitar 50 orang. Kejadian ini pun mengingatkan kembali publik atas peristiwa super spreader di Gereja Shincheonji beberapa bulan lalu.

Hal ini pertama terungkap ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) mengonfirmasi adanya 34 kasus positif COVID-19 baru. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 9 April 2020 lalu.

Ke-34 kasus ini terjadi di distrik kelab-kelab malam di daerah Seoul. Alhasil kini kelab malam dan bar di wilayah tersebut terpaksa ditutup untuk sementara.

Otoritas pun mencurigai ada sekitar 50-an kasus yang mungkin berkaitan dengan super spreader baru ini. Sebab ada sekitar 7.200 orang yang mengunjungi 5 kelab dalam rentang waktu sang pasien berkunjung.

"Kecerobohan dapat memicu ledakan besar infeksi," ungkap Wali Kota Seoul, Park Won Soon, menjelaskan alasannya meminta bar dan kelab malam ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan. Bahkan kebijakan ini sedianya juga akan diterapkan daerah-daerah tetangga seperti Provinsi Gyeonggi dan Kota Incheon.

Fenomena potensi super spreader kedua ini pun berbuah tanggapan dari Presiden Korsel Moon Jae In. Disampaikan kala merayakan tiga tahun masa jabatannya, Moon meminta publik untuk tidak menurunkan kewaspadaan di tengah pandemi Corona.

"Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita dalam menghadapi epidemi," jelas Moon, dilansir dari The Hill, Senin (11/5). "Kita sedang dalam perang berkepanjangan. Saya minta semua orang untuk memenuhi protokol kesehatan yang berlaku sampai situasi menjadi lebih baik, bahkan (tetap dilanjutkan) ketika kehidupan sudah kembali normal."

Potensi munculnya gelombang kedua wabah akibat super spreader ini pun turut memengaruhi rencana pemerintah Korsel untuk kembali membuka sekolah pada Rabu (13/5) mendatang. Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung Hoo menyebut pihaknya akan mengkaji lebih dalam kebijakan ini pasca memerhatikan dampak dari merebaknya wabah di kelab malam.

(Wowkeren.com)

Pria Korsel Diduga Tularkan Corona ke 50 Orang Saat Clubbing Jadi Super Spreader Kedua?


Loading...