Pemprov Jabar Bantah 4 Ton Telur Busuk di Gudang di Garut, Besok Mau Dibagikan di Tasikmalaya

Pemprov Jabar Bantah 4 Ton Telur Busuk di Gudang di Garut, Besok Mau Dibagikan di Tasikmalaya
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Senin, 11 Mei 2020 14:14 WIB

Terasjabar.id - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana, memastikan empat ton telur di Gudang Bulog Kabupaten Garut masih dalam keadaan segar dan layak konsumsi. Telur sebanyak itu rencananya akan dibagikan kepada warga terdampak Covid-19, Selasa (12/5/2020).

Arifin pun menampik kabar yang menyatakan bahwa telur-telur tersebut telah busuk. Arifin mengatakan beberapa hari lalu telah menggeser telur-telur yang sebelumnya tersimpan di Gudang Bulog Kabupaten Garut untuk segera dibagikan di Tasikmalaya sehingga masih bisa layak konsumsi.

"Dalam manajemen penyimpanannya, telur tidak boleh disimpan lebih dari empat hari di gudang supaya bisa dikonsumsi warga setelah distribusi. Sebelum empat hari, kalau tidak bisa disalurkan di situ, kita geser ke daerah tetangganya yang sudah siap menyalurkan. Dalam hal ini saat Garut belum siap menyalurkan bantuan, kita sudah geser itu telur duluan ke Tasikmalaya," kata Arifin melalui ponsel, Senin (11/5/2020).

Saat peninjauannya pada 29 April 2020, katanya, Garut menerima bantuan telur tersebut bersama sembako lainnya sebanyak lebih dari 2.000 paket. Namun akhirnya telur yang datang pada hari itu sudah digeser ke Tasikmalaya empat hari kemudian untuk dibagikan karena data penerima bantuan di Garut belum juga jelas.

"Nah telur-telur yang sekarang ada di Gudang Bulog Garut itu semua masih fresh, karena hasil mengganti kembali telur yang sudah digeser dan dibagikan di Tasikmalaya. Tapi kalau Selasa (12/5) belum juga dibagikan, harus digeser lagi ke Tasikmalaya yang sudah siap, dan yang di Garut diganti lagi dengan yang baru," katanya.

Arifin mengatakan masa layak konsumsi telur adalah sampai 12 hari penyimpanan di suhu ruang. Namun, pihaknya tidak mau mengambil batas waktu maksimal sehingga menerapkan bahwa batas kedaluwarsanya adalah 10 hari. Itupun, katanya, dengan asumsi maksimal usia penyimpanan empat hari harus dibagikan.

"Dua kabupaten yang paling telat menyalurkan bantuan itu memang Kabupaten Garut. Tadinya sama Kabupaten Cirebon, tapi sudah kemarin Sabtu. Distribusi telur ini memang akan memusingkan kalau terhambat, soalnya tidak tahan lama. Tapi kan memang masyarakat ini butuh protein," katanya.

Selama ini, katanya, hanya telur yang dipasok dari daerah asalnya. Contoh, telur yang akan dibagikan di Garut adalah yang berasal dari Garut. Begitu juga dengan Ciamis atau Tasikmalaya. Tidak disarankan, katanya, Bekasi memasok telur dari Ciamis yang berjarak jauh. Hal ini disebabkan daya tahan telur yang lebih singkat dibandingkan jenis bantuan pangan lainnya yang memiliki masa kedaluwarsa lebih dari setahun.

Arifin memastikan di Jawa Barat dengan manajemen penyimpanan dan distribusi yang ketat, belum ada kasus telur yang busuk di tempat penyimpanan atau gudang. Jikapun tidak terserap untuk dibagikan ke daerah tetangga, telur-telur tersebut akan segera dimasak di dapur umum dan kalaupun ada yang rusak akan segera dimusnahkan

(Tribunjabar.id)


Jawa barat Gudang Bulog Garut


Loading...