Tak Terima Anaknya Dibully di Dalam Tahanan, Orangtua Ferdian Paleka Minta Perlindungan Komnas HAM

Tak Terima Anaknya Dibully di Dalam Tahanan, Orangtua Ferdian Paleka Minta Perlindungan Komnas HAM
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Senin, 11 Mei 2020 09:39 WIB

Terasjabar.id - Aksi perundungan YouTuber Ferdian Paleka dan temannya di dalam tahanan Mapolrestabes Bandung, viral di media sosial.

Kabar aksi bully tersebut pun sampai ke telinga orangtua Ferdian Paleka.

Peristiwa itu rupanya disesalkan pihak keluarga.

Orangtua Ferdian Paleka sangat menyayangkan tatkala melihat tayangan anaknya dibully bahkan hingga ditelanjangi oleh tahanan lain.

Melalui kuasa hukumnya, orangtua Ferdian Paleka minta kasus tersebut dapat diusut secara tuntas.

Sebab, perbuatan yang dilakukan dianggap tidak manusiawi.

"Perundungan di tahanan sungguh membuat orangtua sangat sedih melihat kondisi anak-anaknya menjadi viral dalam kondisi telanjang. Push up dan ada pemukulan," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Ferdian bersama dua tersangka yang juga rekan Ferdian, di kantornya di Jalan Banda, Kota Bandung, Minggu (10/5/2020).

Meski kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian, namun keluarga berharap agar para pelaku dapat ditindak secara tegas.

"Meski kita apresiasi kepolisian yang segera menindak, kita berharap agar ada tindakan yang lebih tegas kepada pelaku agar ditindak pihak kepolisian dan memberikan keadilan bagi ketiganya," ucap Rohman.

Ajukan Penangguhan Penahanan

Orangtua YouTuber Ferdian Paleka bersama orangtua dari dua rekannya berencana mengajukan penangguhan penahanan.

Langkah itu diambil setelah video perundungan Ferdian dan rekannya tersebar dan viral di media sosial.

Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Ferdian Paleka.

"Kita mengajukan pengajuan penangguhan penahanan. Insya Allah kita ajukan Senin ke kepolisian," ucap Rohman.

Rohman mengatakan, para orangtua akan menjadi jaminan bahwa anak-anak mereka tidak akan melarikan diri atau kembali melakukan perbuatan yang dinilai melanggar hukum.

Terkait upaya penangguhan itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan.

"Apabila dari keluarga atau penasihat hukum akan mengajukan penangguhan, silakan saja. Tapi penyidik akan meneliti dari segala aspek apakah layak diberi tangguhkan atau tidak," kata Ulung.

Minta Perlindungan Komnas HAM

Atas peristiwa perundungan tersebut, orangtua Ferdian Paleka dan kedua temannya berencana mengajukan permohonan perlindungan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Bukan tidak mungkin kita mengajukan permohonan perlindungan saksi dan korban ke Komnas HAM karena apa yang terjadi di dalam tahanan kepolisian tidak manusiawi," ujar Rohman.

Rohman mengatakan, orangtua Ferdian dan temannya menyesalkan aksi perundungan yang dilakukan para tahanan.

"Tapi perbuatan itu tidak manusiawi terutama buat keluarga," ucap Rohman.

Ferdian Paleka yang sudah diamankan di bilangan Tol Tangerang-Merak pada Kamis (8/5/2020) dini hari.
Ferdian Paleka yang sudah diamankan di bilangan Tol Tangerang-Merak pada Kamis (8/5/2020) dini hari. (Istimewa)


Video Ferdian Paleka Dibully Beredar di Medsos

Diwartakan sebelumnya, Ferdian Paleka, YouTuber kasus prank Sembako isi sampah ke waria, menjadi korban bullying (perundungan) di Rutan Polrestabes Bandung.

Rekaman video aksi bullying terhadap Ferdian Palek Cs beredar di media sosial.

Pasalnya, aksi bullying itu direkam salah satu tahanan dan tersebar ke medsos.

Aksi bullying itu dipicu perilaku Ferdian Paleka Cs tak disukai tahanan lain.

Dalam video tersebut, Ferdian Paleka Cs terlihat hanya mengenakan celana dalam dengan kepala plontos.

Kedua tersangka itu kemudian terlihat masuk dalam tempat sampah berwarna kuning di Rumah Tahanan (Rutan) Polrestabes Bandung.

Tak sampai di situ, keduanya pun melakukan squat jump dan push up.

Perekam perundungan itu kemudian meminta Ferdian untuk mengucapkan kata "aing belegug" (saya bodoh), yang kemudian diikuti oleh pembuat video prank sembako berisi sampah itu.

Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengungkapkan alasan aksi bullying itu.

Dua Youtuber Paleka Present, Tubagus dan Ferdian Paleka.
Dua Youtuber Paleka Present, Tubagus dan Ferdian Paleka. (Tangkapan layar Instagram @infobandungkota)

"Itu terjadi karena tahanan tidak suka terhadap kelompok ini karena memberikan bantuan berisi sampah, mereka tidak suka, sehingga tahanan ini melakukan pembulian kepada Ferdian cs," kata Ulung saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).

Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan bahwa video tersebut direkam tahanan lainnya.

Adapun ponsel tersebut didapatkan tahanan itu dari kiriman makanan yang didapatkannya.

"Itu didapatkan pada saat makanan yang dimasukkan ke dalam tahanan," kata Ulung saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).

"Pada saat pandemi ini di Polrestabes tidak menerima kunjungan, kecuali makanan. Mungkin diselipkan pada saat pemberian makanan kepada tahanan." ujarnya.

Lokasi Sel Dipisah

Akibat aksi perundungan tersebut, polisi akhirnya memisahkan lokasi sel penahanan YouTuber Ferdian Paleka dengan tahanan lain di Mapolrestabes Bandung.

Pemindahan dilakukan setelah pembuat video prank sembako isi sampah itu jadi korban perundungan tahanan lain.

"Kita sementara melakukan pemisahan dulu menunggu situasi aman dulu," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).

Ulung menyebutkan, video itu direkam tahanan yang memiliki ponsel di Rutan Polrestabes Bandung.

Ponsel itu diduga diselundupkan kepada tahanan melalui makanan kiriman.

"Itu didapatkan pada saat makanan yang dimasukkan ke dalam tahanan. Pada saat pandemi ini di Polrestabes (Bandung) tidak menerima kunjungan, kecuali makanan. Mungkin diselipkan pada saat pemberian makanan kepada tahanan," ujar Ulung.

Buntut kejadian itu, polisi mengamankan ponsel tahanan tersebut dan memeriksa anggota jaga hingga atasannya.

(TribunJakarta/Kompas)




Ferdian Paleka Youtuber Asal Bandung Waria Bantuan Kota Bandung Polrestabes Bandung Komnas HAM


Loading...