Sopir Nekat Bunuh Siswa SMP Gara-gara Uang Rp 250 Ribu, Pelaku: Sakit Hati Sama Perkataannya

Sopir Nekat Bunuh Siswa SMP Gara-gara Uang Rp 250 Ribu, Pelaku: Sakit Hati Sama Perkataannya
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan kerangka manusia di perkebunan sawit di Kabupaten Tanjab Barat. (TribunJambi/Samsul Bahri)
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 9 Mei 2020 14:14 WIB

Terasjabar.id - Seorang pria yang bekerja sebagai sopir berinisial FR (21) tega membunuh teman wanitanya karena uang Rp 250 ribu.

Korban bernama Inah merupakan pelajar yang masih duduk di bangku SMP.

Mirisnya, jasad korban ditemukan tinggal kerangka di kawasan kebun sawit pada, Senin (20/4/2020).

Setelah beberapa lama, kepolisian akhirnya bisa mengungkap misteri meninggalnya Inah.

Hal ini diungkap kepolisian saat menggelar konferensi pers yang dipimpin Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro, yang didampingi Kasatreskrim Polres Tanjabbar, AKP Jan Manto Hasiholan.

Kapolres menyebutkan bahwa tersangka diselidiki dari like facebook akun tersangka kepada korban.

Tersangka baru saja kenal dengan Inah lewat media sosial sekitar satu minggu.

Polisi menyelidiki FR warga Dusun Sungai Niyur, Kabupaten Tanjabar sering sekali me-like postingan korban

"Paling sering like tersangka, kita curigai dan kita cari. Tersangka mengakui telah membunuh korban," ujarnya.

FR ditangkap di rumahnya dengan barang bukti ponsel milik korban, uang Rp 5000, cincin yang ditemukan di TKP, dan kunci motor korban.

"Kata tersangka, motor tersebut ditinggalkan di kebun. Tapi ketika dilihat motor tersebut tak ada, ini yang kita selidiki dan kita kembangkan," kata Kapolres.

Mengapa FR tega membunuh Inah?

Kapolres menyebut, motif pembunuhan yang dilakukan FR adalah sakit hati.

FR sakit hati setelah mendengar ucapan korban ketika ditagih utang.

"Sakit hati sama perkataannya, perkataan kasar," kata pelaku di Polres Tanjabbar, Kamis (7/5/2020).

Sebelumnya, korban yang baru saja seminggu saling kenal ini meminjam uang sebesar Rp 250 ribu.

FR menyebut korban akan mengembalikannya dalam jangka waktu dua hari.

Dalam jangka dua hari, korban tidak bisa membayar dan mengeluarkan kata-kata yang membuat tersangka sakit hati.

"Akhirnya tersangka membunuh korban dengan cara dicekik," ucap Kapolres.

Atas pembunuhan tersebut, FR mengaku baru menyesal setelah sebulan melakukannya.

Tim Petir Polres Tanjung Jabung Barat berhasil mengungkap tersangka pembunuh siswi SMP 1 Betara.
Tim Petir Polres Tanjung Jabung Barat berhasil mengungkap tersangka pembunuh siswi SMP 1 Betara. (Tribun Jambi/ Samsul Bahri)

"Waktu itu belum, sekitar sebulan ke depannya baru menyesal," sambung FR.

Terhadap tindakan tersebut, tersangka dikenakan Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C Undang-undang RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 dan/atau denda paling banyak Rp3 miliar.

Saat kerangka Inah ditemukan dua pria

Kerangka mayat ditemukan tak sengaja oleh dua pria yakni Rohmat dan M Sugiono.

Sore itu sekira pukul 16:00 WIB, Rohmat dan M Sugiono hendak membersihkan rumah untuk meletakkan bubu ikan, Senin (20/4/2020).

Saat itu mereka melihat sebuah kayu yang setelah dicek ternyata kayu tersebut merupakan tulang manusia.

Mengetahui hal itu, keduanya lantas menemui dua temannya yakni Geo dan Muhammad di Lorong Papandaan, Dusun Kampung Tengah, Desa Pematang Lumut.

Rohmat dan Sugiano menyampaikan apa yang baru saja dilihatnya.

Selain kerangka manusia, keduanya menemukan adanya pakaian yakni celana levis panjang putih dan pakaian dalam.

"Kemudian para saksi kembali ke TKP dan mengambil video yang ditemukan oleh para saksi di TKP,"

"Selanjutnya para saksi melaporkan ke Kasub Sektor Pematang Lumut Polsek Betara," ujar Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro dilansir TribunJambi.com, Kamis (30/4/2020).

Menurut Kapolres, kerangka tersebut ditemukan dari jalan utama Desa ke TKP sekitar kurang lebih 200 meter.

Adapun lokasi TKP di Perkebunan Kelapa Sawit yang tidak terawat.

Mirisnya lagi, kerangka manusia yang ditemukan di TKP telah ditumbuhi rumput.

Tak lama kemudian, identitas kerangka manusia yang ditemukan di Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu berhasil terungkap.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro, Rabu malam (29/4).

Kapolres menyebutkan bahwa pada Rabu malam ini ada orang tua yang melaporkan anaknya hilang dengan ciri-ciri BB yang sama saat anak tersebut hilang.

"Orangtuanya datang malam ini ke Polres, mengaku anaknya hilang pada Februari lalu yang dari pakaiannya sama yang ditemukan di TKP. Kita tunjukan BB pakaian yang ditemukan dan orangtua itu membenarkan jika itu anaknya," katanya.

Masih kata Kapolres, identitas kerangka mayat tersebut rupanya seorang perempuan berinisial I (18).

Korban yang masih duduk di bangku SMP ini diduga menjadi korban pembunuhan.

"Korban kita duga sebagai korban pembunuhan dan akan kita lidik lebih lanjut," pungkas Kapolres.

(TribunJakarta/TribunJambi)


Siswi SMP Pembunuhan Supir Angkot SMP


Loading...