Viral Pemulung Asal Depok Bagi-bagi Sembako, Deni Sanusi Ungkap Ceritanya: Tangan Diatas Lebih Baik

Viral Pemulung Asal Depok Bagi-bagi Sembako, Deni Sanusi Ungkap Ceritanya: Tangan Diatas Lebih Baik
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Teras Viral —Sabtu, 9 Mei 2020 10:18 WIB

Terasjabar.id - Sebuah video viral di media sosial menggambarkan aksi pemulung asal Dempok yang membagikan sembako di tengah pandemi Covid-19.

Ia tak hanya seorang diri, tetapi juga bersama rekan sesama perjuangannya.

Viralnya video tersebut lantas menuai sorotan publik.

Bagaimana fakta sebenarnya di balik viral video pemulung tersebut?

Dilansir TribunJakarta dari Brownies Trans Tv pada Sabtu (9/5), Deni Sanusi, sosok penggagas aksi berbagi itu menuturkan faktanya.

Deni Sanusi menuturkan kisahnya lantaran ia berprofesi sebagai bos dari pemulung.

Sebelum menceritakan viral kisahnya, Deni menegaskan terlebih dahulu dua kategori pekerjaan pemulung.

Pertama, kategori pemulung swausaha, orang tersebut mencari barang dan dijual, kedua pemulung yang bekerjasama dengan pelapak.

"Saya dulu pemulung, sekarang pelapak. Babenya para pemulung," ujar Deni Sanusi.

Jadi pelapak, Deni Sanusi berkoordinasi dengan sejumlah pemulung untuk menginisiasi kebaikan untuk sesama.

Lebih lanjut, ia mengakui ide tersebut telah telah diagendakan setiap tahun lantaran ingin menerapkan ajaran agama.

"Artinya bagaimana kita mengimplementasikan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah," aku Deni Sanusi.

Deni menilai, selama ini pemulung kerap dipandang sebelah mata. Untuk itu, pihaknya ingin membuktikan kemampuan dan kebaikan mereka untuk sesama.

Ia kemudian menyampaikan arti sebuah ayat Al-Quran At-Taghâbun/64:14 yang memaknai bahwa harta dan anak-anak bisa menjadi sumber fitnah.

Terdapat pula anjuran untuk memberikan harta yang dimiliki untuk membantu sesama.

Dengan berbagai dasar tersebut, Deni Sanusi mengaku ia bersama rekan-rekannya berkeinginan menjadi orang beruntung.

Kemudian, Deni Sanusi menyatakan pihaknya mengumpulkan dana secara kolektif untuk membantu sesama.

"Kami mengumpulkan uang dari nominal terbesar Rp 5 ribu hingga Rp500," ujar Deni Sanusi.

Setelah terkumpulnya dana itu, kemudian Deni Sanusi bergerak untuk membelikan sembako dan dibagikan ke warga sekitar.

"Saat pemberian sembako itu paling mengharukan. Kita bisa ternyata mengimplementasikan dan kita jadi pihak paling siap," aku Deni Sanusi.

Viral Pemulung Asal Depok Bagi-bagi Sembako
Viral Pemulung Asal Depok Bagi-bagi Sembako (YouTube/Trans Tv)

Menurut Deni Sanusi, warga yang berprofesi pemulung telah mengalami kesusahan sejak awal Covid-19 menyebar.

Dengan penderitaan tersebut, pihaknya kemudian merencanakan strategi untuk berbagi.

"Kita harus siap, kita begitu membagikan ke lapisan paling bawah. Kita sedih ada masyarakat gak pemabgian sembako dari pemerintah," aku Deni Sanusi.

Meski turut mengalami kesulitan, Deni Sanusi berpesan agar warga tetap berpikiran positif dan tenang.

"Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan karena corona mengajarkan kita arti hidup, ada masa sehat dan sakit. Bahkan kita masih beruntung kami tak merampok, mencuri. Jadi seberapa siap kamu hadapi ujian?"

"Tetap bersabar dan doa, Insya Allah tiap kebaikan ada ganjarannya," kata Deni Sanusi.

INI VIDEONYA:

 Habib Hasan Cerita Bagi Beras & Uang Naik Mobil Mewah

Sosok Habib Hasan Mulachela membagi-bagi sembako dan uang tunai ke para tukang becak dan pemulung di jalanan Kota Solo menuai sorotan.

Hal tersebut dikarenakan aksi Habib Hasan yang bersedekah menggunakan mobil Lamborghini berwarna kuning.

Di sepanjang jalan, Habib Hasan Mulachela itu menemui tukang becak untuk memberikan beras 5 kg dan uang tunai Rp 100 ribu.

Dilansir dari kanal YouTube Trans Tv pada Rabu (22/4/2020), Habib Hasan Mulachela menceritakan kisah sebenarnya di balik aksi yang viral tersebut.

Habib Hasan Mulachela mengaku, kegiatan bersedekah itu kerap kali dilakukannya.

"Saya gak pernah berpikir untuk viral karena tiap bulan selalu memberikan beras 2 - 3 ton ke lingkungan sekitar. Saya sudah tahunan melakukannya," ujar Habib Hasan Mulachela.

Lebih lanjut, Habib Hasan Mulachela mengaku tak mengetahui mengenai video aksinya yang beredar tersebut.

"Saya gak tahu siapa yang merekam," aku Habib Hasan Mulachela.

Habib Hasan Mulachela menceritakan, bagasi Lamborghininya mampu untuk mengangkut beras sekitar 600 kg.

Ia kemudian menegaskan alasannya tak sayang menggunakan Lamborghini tersebut.

"Mobil saya itu sama saja dengan bajaj dan pick up untuk angkat barang dalam rangka berbagi ke sesama. Itu cuma alat kendaraan saja," tegas Habib Hasan Mulachela.

Habib Hasan Mulachela menyatakan, aksinya berbagi tersebut bertujuan agar lingkungan sekitar mengetahui bahwa masih ada orang mampu yang peduli.

"Orang mampu mau berbagi dan mendatangi mereka. Saya menjaga adab mereka dan mereka harus kita hormati. Kita yang mampu harus yang mendatangi. Itu yang saya jaga supaya mereka lebih mulia," ujarnya seraya tahan tangis.

Habib Hasan menegaskan harapannya agar pengusaha lain mengikuti aksinya yang bersedekah.

Ia tampak tak kuasa menangis menceritakan alasan di balik tindakan bersedekahnya tersebut.

"Jangan menunggu mereka berbondong-bondong datang tetapi kita yang datangi. Mereka terhormat dan punya harapan, itu saya utamakan," beber Habib Hasan Mulachela.

Habib Hasan menyatakan, ia membagikan sedekah tersebut hingga ke pelosok kampung sehingga mengetahui bagaimana kehidupan penerima sumbangan.

"Mereka tidak bekerja (saat ini) karena diberhentikan, tukang becak hanya tidur setiap hari. Apa yang mereka bawa pulang? Saya terenyuh, saya gak takut sama corona. Akan saya hadapi, toh Pemerintah menganjurkan pakai masker dan saya ikuti," papar Habib Hasan Mulachela.

Diketahui sebelumnya dalam video yang beredar, Habib Hasan mengatakan, apa yang dia lakukan merupakan kewajibannya sebagai hartawan. Dia mengaku merasa kasihan kepada rakyat kecil.

“Selama saya di rumah terus, saya merasa harus berbagi. Saya merasa mampu, sebagian harta saya harus dibagikan kepada mereka, saya kasihan mereka. Mereka susah mengayun becak untuk memberikan makanan kepada keluarganya. Tapi mereka tidak ada dapat apa apa selama ini tidak ada kompensasi (dari pemerintah)," ujar Habib Hasan.

Dia berharap apa yang dia lakukan bisa diikuti oleh pengusaha yang lainnya guna membantu kesulitan ekonomi setelah adanya ancaman wabah corona.

“Saya mohon kepada teman-teman pengusaha yang mampu, tolong bantu mereka, bantu pemerintah. Sehari saya membagikan 500 kg dan insya Allah. Saya tidak mengundang mereka. saya menjemput. Walaupun jumlahnya kecil. Hanya 5kg dan uang Rp100.000 per orang," aku Habib Hasan.

Bukan kali ini saja, aksi dermawan Habib Hasan dibicarakan khalayak, hampir setiap Ramadan, mantan Anggota DPRD Kota Solo ini selalu membagi-bagikan takjil ke masyarakat menjelang buka puasa.

(Tribunjakarta.com)

Viral Pemulung Depok Sembako Deni Sanusi


Loading...