PSBB Parsial Kabupaten Sukabumi Telah Dimulai Rabu (6/5/2020), Pedagang Beras Curhat ke Bupati Sukabumi, Sepi Pembeli Gara-gara Hoaks Pasar Tutup Saat PSBB

PSBB Parsial Kabupaten Sukabumi Telah Dimulai Rabu (6/5/2020), Pedagang Beras Curhat ke Bupati Sukabumi, Sepi Pembeli Gara-gara Hoaks Pasar Tutup Saat PSBB
(Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 7 Mei 2020 12:36 WIB

Terasjabar.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah dimulai, Rabu (6/5/2020) kemarin selama 14 hari.

Di hari pertama PSBB, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, meninjau langsung pelaksanaan check point di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, bupati juga melakukan sidak ke pasar Terminal Sukaraja, untuk memastikan kesadaran warga di pasar dalam pelaksanaan PSBB.

Selain itu, Marwan juga membagikan masker kepada warga yang belum menggunakan masker.

Saat melakukan sidak, Bupati bercengkrama langsung dengan para pedagang, memastikan pedagang menjalankan protokol kesehatan dan stok pangan aman.

Saat didatangi bupati, salah seorang pemilik kios beras Hibar Pangestu, Asep, curhat ke bupati bahwa pembeli berkurang karena ada hoaks pasar tutup saat PSBB.

"Kemarin katanya tanggal 6 pasar libur, istilahnya situasi kayak gini, kan, yang belanja berkurang," kata Asep.

Menanggapi curhatan pedagang tersebut, Marwan memastikan bahwa tidak ada libur bagi pedagang bahan pangan.

"Gak ada libur untuk pangan, yang dibatasi itu busana, klontong. Kita menyesuaikan dengan kota, supaya nanti kalau di kota jualan baju di kabupaten enggak nanti tidak memburu ke kota," jawab Marwan menanggapi curhatan Asep.

Marwan juga meminta Asep, untuk membantu pemerintah dengan meningkatkan kesadaran menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan.

Marwan juga mengimbau kepada Asep, apabila ada saudaranya di kota untuk tidak mudik.

Asep mengaku, dengan adanya kabar pasar tutup saat PSBB, pendapatannya berkurang hingga 60 persen dari biasanya.

"Pendapatan berkurang hampir 60 persen, pendapatan sehari biasanya Rp 10 juta, kadang rata-rata Rp 8 juta lah, sekarang mah Rp 3,5 juta juga susah, apalagi hari ini sepi. Sekarang aja belum ada yang laku, laku satu karung aja susah. Mungkin besok atau lusa, masyarakat udah tahu pasar buka mudah-mudahan normal lagi," tutur Asep kepada wartawan.


Disadur dari Tribunjabar.id

PSBB Virus Corona Wabah Virus Corona Kabupaten Sukabumi


Loading...