Diduga Diabaikan Pihak RS, Bayi Sesak Napas Meninggal Dunia: Suster Kaget Lihat Anak Saya Sudah Beku

Diduga Diabaikan Pihak RS, Bayi Sesak Napas Meninggal Dunia: Suster Kaget Lihat Anak Saya Sudah Beku
Pexel via Kompas Diduga Diabaikan Pihak RS, Bayi Sesak Napas Meninggal Dunia: Suster Kaget Lihat Anak Saya Sudah Beku
Editor: Malda Hot News —Senin, 4 Mei 2020 08:56 WIB

Terasjabar.id - Nasib malang dialami pasangan suami istri (Pasutri) Fery Hermansyah dan Rydha, asal Pariaman, Sumatera Barat

Fery dan Rydha tak menyangka akan kehilangan bayi mungilnya yang baru berusia satu bulan pada Rabu (29/4/2020).

Bayi perempuan bernama Isyana itu meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

Rumah sakit tersebut diketahui merupakan satu di antara rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumater Barat.

Kisah pilu yang dialami Fery dan Rydha itu mulanya diketahui melalui sebuah uanggahan di akun Facebook bernama Rydha brt.

Dalam unggahannya, Rydha menyebut pihak rumah sakit sempat menolak bayinya dengan alasan bangsal anak penuh.

Setelah diterima rumah sakit, anaknya pun diperlakukan sesuai prosedur pasien Covid-19.

Alami Sesak Napas

Dilansir TribunJakarta dari Kompas.com, Rydha menceritakan perjuangannya dengan suami membawa bayinya ke rumah sakit lantaran mengalami sesak napas setelah menyusui.

Rydha menuturkan, awalanya Isyana mengalami sesak napas pada Rabu (29/4/2020).

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB.

Fery dan Rydha kemudian membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Aisyah Pariaman.

Namun Isyana dirujuk ke RSUP M Djamil Padang lantaran keterbatasan alat.

Mereka menuju RSUP M Djamil Padang bersama tenaga medis dari RSU Aisyah Pariaman.

Ditolak Karena Ruangan Penuh

Sesampainya di rumah sakit, mereka harus menunggu lama di dalam mobil ambulans.

Penyebabnya, bayinya ditolak dengan alasan ruangan anak penuh.

Padahal sebelum berangkat ke Padang, pihak keluarga mendapatkan informasi ruangan anak tidak penuh.

"Satu jam lebih anak saya di ambulans. Bahkan oksigennya sampai habis di mobil (ambulans). Setelah berdebat dengan petugas akhirnya mereka terima," kata Rydha (3/5/2020).

Isyana akhirnya diizinkan masuk Instalasi Gawat Darurat usai berdebat dengan petugas RSUP M Djamil Padang.

Meninggal Dunia Karena Terlambat Ditangani

Bayi Isyana terlambat mendapatkan penanganan.

Rydha mengatakan, beberapa tenaga medis RSUP M Djamil sempat berdebat dengan keputusan itu.

Salah seorang petugas medis RSUP M Djamil keberatan pasien anak dibawa ke ruangan Covid-19.

Tapi upaya penanganan terlambat.

Sekitar tiga jam Rydha dan suami menunggu tenaga medis menangani bayinya.

"Dari pukul 14.00 WIB kami sampai, hingga pukul 17.00 WIB, tidak ada yang memberikan pertolongan apa-apa. Sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," jelas Rydha.

Petugas medis, kata dia, dianggap mengesampingkan anaknya yang kritis.

"Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan dalam kondisi sangat kritis," tutur Ryda.

Isyana pun meninggal dunia karena terlambat ditangani.

Perawat Kaget

Tak berhenti sampai di situ, Ryda menyebut kepulangan jenazah anaknya pun dipersulit.

Empat setengah jam mereka harus menunggu dan membawa pulang jasad putri tercintanya pada pukul 21.30 WIB.

Dalam rentang waktu menunggu jenazah anaknya dipulangkan, tak ada petugas yang berani keluar ketika dirinya berada di ruang administrasi.

Tak ada perawat atau pihak rumah sakit yang memberikan penjelasan pada mereka.

Baru pada pukul 21.00 WIB seorang perawat masuk ke ruangan Isyana karena baru saja masuk shift kerja.

"Dia (perawat) kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," tutur Ryda.

Rydha Mengaku Ikhlas

Orangtua Isyana mengaku telah mengikhlaskan kepergian buah hatinya.

Rydha yakin, Isyana bakal masuk surga dan berada di tempat yang lebih baik.

Meski mengaku ikhlas dengan kepergian buah hatinya, Ryda mengatakan tidak bisa menerima perlakuan para tenaga medis di rumah sakit itu.

"Tapi saya tidak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tak punya hati nurani satu pun," ujar dia.

Pihak RS Masih Bungkam

Menanggapi kejadian itu, pihak rumah sakit belum bisa memberikan keterangan.

Mereka mengaku masih mengumpulkan data.

"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti kami berikan keterangan resmi," kata pejabat pemberi informasi dan dokumentasi RSUP M Djamil Padanf Gustianof.

(TribunJakarta/Kompas.com)



Bayi Meninggal Dunia Suster Sumatera Barat


Loading...